Nama Belarusia Tak Terukir di Trofi Australian Open Aryna Sabalenka
Aryna Sabalenka harus menerima bahwa nama Belarusia tak terukir di trofi Australian Open milikny
Berita Tenis: Aryna Sabalenka menjadi petenis pertama yang menjadi juara Grand Slam dengan menggunakan bendera netral, sehingga nama Belarusia tidak terukir pada trofi Australian Open miliknya.
Pada akhir pekan lalu, petenis unggulan kelima bangkit setelah kecolongan set pertama sebelum menundukkan juara Wimbledon musim 2022, Elena Rybakina demi memenangkan gelar Grand Slam pertama dalam kariernya di Australian Open, Melbourne.
Biasanya, nama pemenang dan nama negara sang petenis terukir di trofi kemenangan. Tetapi dalam kasus petenis berusia 24 tahun, hanya namanya yang terukir di trofi tersebut.
Sudah hampir selama satu musim, para petenis berkebangsaan Belarusia lain harus berkompetisi sebagai petenis yang netral, setelah Belarusia dianggap menjadi sekutu Rusia yang menginvasi Ukraina sejak tahun lalu.
Setelah memenangkan Australian Open, petenis unggulan kelima menunjukkan satu hal yang sederhana.
“Saya pikir semua orang masih mengetahui bahwa saya petenis berkebangsaan Belarusia. Itu saja. Maksud saya, melewatkan Wimbledon musim lalu benar-benar berat bagi saya. Itu momen yang menyulitkan bagi saya,” ungkap Sabalenka.
“Tetapi maksud saya, setelah itu saya bermain di US Open. Saat ini bukan tentang Wimbledon. Ini tentang kerja keras yang saya kerahkan.”
Menginjak usia 24 tahun, ia akhirnya menjadi juara Grand Slam.
Tidak lama setelah memenangkan Australian Open, petenis unggulan kelima menyatakan bahwa ia terbiasa berpikir bahwa ia bukan siapapun tanpa gelar Grand Slam.
“Saya selalu memiliki perasaan aneh ini, bahwa ketika orang-orang mendatangi saya dan meminta tanda tangan saya, saya akan berpikir, ‘Mengapa anda meminta tanda tangan saya? Saya bukan siapapun. Saya seorang petenis. Saya belum memiliki gelar Grand Slam dan semua hal itu’,” tutur Sabalenka.
“Saya hanya mengubah bagaimana perasaan saya. Saya di sini karena saya berlatih begitu keras dan saya sebenarnya adalah petenis yang handal. Hanya mendapati pemahaman ini, bahwa saya petenis yang handal. Saya bisa mengatasi banyak emosi, banyak hal di lapangan.”
“Setiap kali saya melalui momen berat di lapangan, saya hanya mengingatkan diri saya sendiri bahwa saya cukup baik untuk mengatasi semua ini.”
Berkat kemenangan tersebut, Sabalenka kembali ke peringkat 2 dunia dan akan menarik untuk melihat apakah ia bisa menggantikan Iga Swiatek di posisi puncak dalam waktu dekat.
Artikel Tag: Tenis, australian open, Aryna Sabalenka