Kanal

Mental Jadi Kunci, Pedro Acosta Akui Kesalahan Besar di Awal Musim

Penulis: Abdi Ardiansyah
28 Nov 2025, 05:00 WIB

Pedro Acosta

Berita MotoGP: Pedro Acosta akhirnya menemukan konsistensi dan kembali ke papan atas MotoGP 2025. Menurutnya perubahan terbesar bukan berasal dari motor KTM, melainkan dari cara berpikirnya sendiri.

Pedro Acosta menutup MotoGP 2025 dengan salah satu performa terbaik dalam karier mudanya, tetapi perjalanan menuju titik tersebut tidaklah mudah. Rider Red Bull KTM itu mengakui bahwa kunci kebangkitannya bukanlah pembaruan teknis, melainkan perubahan mental yang ia lakukan di tengah musim.

Sebagai juara dunia Moto3 dan Moto2, Acosta tiba di kelas utama dengan ekspektasi tinggi. Musim debut pada 2024 berjalan sangat impresif, ditutup dengan sembilan podium dan posisi keenam klasemen. Banyak pihak memperkirakan ia akan langsung menjadi penantang gelar pada 2025.

Namun kenyataannya jauh dari harapan. Dalam sebelas seri pertama, Acosta tak meraih satu pun podium dan sering kali tampil kurang stabil. Kecelakaan demi kecelakaan membuat peringkatnya merosot ke posisi delapan klasemen. Rekan satu timnya, Maverick Vinales, bahkan tampak lebih solid sebelum cedera di Sachsenring.

Segalanya berubah mulai seri Brno. Acosta meraih dua podium sekaligus, yang kemudian menjadi awal dari rentetan 12 podium dalam 11 seri terakhir musim ini. Performa ini mengangkatnya ke posisi empat klasemen akhir, hanya kalah produktif dari Marco Bezzecchi di paruh kedua musim.

Menurut Acosta, perubahan drastis itu datang dari cara ia memandang tekanan kompetisi.

“Saya sadar bahwa tidak ada gunanya mengeluh tentang hal yang belum saya punya, karena itu tidak akan mengubah apa pun,” ujarnya.

Ia mengaku terlalu memaksakan diri hingga membuat banyak kesalahan fatal.

“Mungkin saya terlalu ngotot dan berusaha terlalu keras, dan akhirnya justru jatuh.”

Pebalap berjulukan Si Hiu dari Mazarrón itu mencatat 21 kecelakaan sepanjang musim 2025, tertinggi di antara pebalap KTM. Dari situ, ia belajar untuk menahan diri, memahami ritme motor, serta mengambil langkah mundur ketika dibutuhkan. “Kadang lebih baik menenangkan diri, melihat situasi, dan membangun kepercayaan diri sedikit demi sedikit.”

Hasilnya terlihat. Acosta mulai tampil lebih matang, jarang melakukan kesalahan, dan mampu konsisten masuk lima besar di hampir semua balapan sejak paruh musim.

Perubahan mental ini diyakini menjadi fondasi penting bagi ambisinya memenangkan balapan MotoGP pertamanya pada 2026.

Artikel Tag: Pedro Acosta, motogp, ktm

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru