Meski Gagal Ke Final, Posisi Gethuk Tetap Aman Sebagai Pelatih Arema
Joko Susilo memiliki peran sentral di jajaran pelatih Arema Cronus
Ligaolahraga – Akhirnya langkah Arema Cronus untuk lolos ke final Piala Presiden 2015 gagal diraih. Pasalnya, tim Singo Edan mampu dibungkam oleh Sriwijaya FC pada leg kedua babak semifinal dengan skor tipis 2-1. Dengan begitu, rekor Arema meraih juara trofi disetiap turnamen sejak 2013 terhenti.
Tim Singo Edan yang diarsiteki Joko Susilo, sempat ramai diperbincangkan. Kabarnya, posisi pelatih Arema, Joko Susilo, sempat diragukan lantaran dinilai gagal melanjutkan tugas dari almarhum Suharno yang meninggal dunia jelang bergulirnya Piala Presiden. Namun, CEO Arema, Iwan Budianto, menjamin posisi Getuk aman.
"Sementara, kami masih percaya dengan dia (Getuk). Jadi, posisinya aman," ungkap Iwan, seperti dilansir Bola.com.
Pelatih yang akrab disapa Gethuk ini, ternyata memiliki peran sentral pada jajaran pelatih Arema. Itu terbukti ketika Arema menjuarai Menpora Cup 2013, saat itu Gethuk yang mengarsiteki Arema, lantaran Rahmad Darmawan sedang menjalankan tugas di timnas U-23.
Selain itu, ketika Singo Edan dibesut almarhum Suharno, Gethuk juga dipercaya kepala pelatih sebagai ahli strategi. Sebab, program latihan dan strategi pertandingan berasal dari otaknya sedangkan Suharno diposisikan sebagai "bapak" sekaligus motivator pemain.
Hanya saja, pada turnamen gagasan Mahaka Sports and Entertainment ini, Gethuk gagal membawa Arema menjuarai ajang tersebut. Gethuk terlihat lebih tegang dalam turnamen Piala Presiden 2015. Salah satu alasannya, ia menyebutkan masih syok dengan kepergian Suharno yang sudah dianggap sebagai mentor sekaligus guru baginya. Namun, alasan tersebut tidak ingin dijadikan alasan kegagalan Arema. Gethuk juga sudah siap untuk bertanggung jawab atas hasil yang sudah diraih.
"Kami akan tetap habis-habisan di perebutan peringkat ketiga. Setelah itu, evaluasi diserahkan kepada manajemen. Dan saya siap bertanggung jawab penuh," pungkas Joko Susilo.