Kanal

Mantan Pemain Pelatnas Indonesia Jadi Sparing Partner Timnas Malaysia

Penulis: Yusuf Efendi
07 Feb 2024, 14:30 WIB

Ade Yusuf Santoso-Wahyu Naraka/[Foto:DjarumBadminton]

Berita Badminton : Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) tidak meninggalkan kebutuhan skuad yang terlewat dalam upayanya membantu Pearly Tan / M. Thinaah menemukan kembali gaya permainan eksplosif mereka, yang pada awalnya membawa banyak kesuksesan.

Direktur Kepelatihan BAM, Rexy Mainaky telah melibatkan dua pemain ganda putra profesional asal Indonesia, Ade Yusuf Santoso dan Gerardo Rizqullah Hafidz untuk bertanding secara khusus dengan pasangan ganda putri papan atas nasional tersebut, mulai bulan ini dan berlanjut hingga Olimpiade Paris 2024.

Timnas Malaysia telah menambah kedalaman sektor ganda putri dengan merekrut pelatih Indonesia, Muhammad Miftakh, seorang spesialis kepelatihan ganda dengan pengalaman 10 tahun bersama tim nasional India.

Dia melapor untuk bertugas minggu lalu. Rexy Mainaky merasa permainan Pearly-Thinaah di timnas Malaysia saat ini kurang memiliki agresivitas yang pernah menjadikan mereka salah satu pasangan paling seru untuk disaksikan.

Mereka dikenal sering mengalahkan lawan-lawan berperingkat lebih tinggi dari Korea Selatan dan Jepang. Permainan Pearly-Thinaah nampaknya stagnan dan diwarnai inkonsistensi sejak paruh kedua tahun lalu.

Dalam tiga start pertama mereka tahun ini, mereka hanya berhasil satu kali tampil di perempat final, dan hal itu menyebabkan peringkat dunia mereka merosot ke peringkat 14, yang terburuk dalam dua tahun.

Mereka pernah menduduki peringkat No. 5 pada Februari tahun lalu. Namun sejujurnya bagi Pearly-Thinaah, semua itu berubah setelah Pearly mengalami cedera di Singapore Open pada bulan Juni.

Rexy Mainaky berharap kualitas sparring dari duo Indonesia ini akan membantu meningkatkan daya tembak Pearly-Thinaah dan menjadikan mereka pesaing lagi ketika mereka kembali ke French Open dan All England bulan depan.

Dari keduanya, Ade Yusuf adalah yang paling menonjol, karena ia merupakan mantan pemain nasional yang pernah menduduki peringkat 16 dan mencapai tujuh final tingkat World Tour bersama Wahyu Nayaka.

Gerardo, 21, adalah mantan pemain junior nasional dan keponakan mendiang Markis Kido, juara Olimpiade Beijing 2008.

“Kami mendatangkan Ade dan Gerardo untuk memastikan Pearly-Thinaah mendapatkan sesi sparring berkualitas tinggi yang saat ini tidak bisa mereka dapatkan,” kata Rexy.

“Kami akan merekrut dua pemain lagi, jadi keempatnya akan datang ke Malaysia secara bergilir hingga Olimpiade. Kami tidak mencoba untuk memasukkan pemain ganda putri lainnya ke dalam skuad, namun kesenjangan antara Pearly/Thinaah dan rekan satu timnya terlalu jelas," tambah Rexy.

“Kami sudah berdiskusi dengan manajemen RTG (Road to Gold), dan pertanyaan utama yang muncul adalah apa yang bisa dilakukan untuk menstabilkan permainan Pearly-Thinaah. Saat itulah ide kami untuk meminta bantuan profesional Indonesia muncul."

“Ade dan Gerardo dapat membantu saya mewujudkan apa yang saya inginkan. Mudah-mudahan kita akan melihat beberapa peningkatan selama turnamen di Eropa," ungkapnya.

Berlatih dengan pemain putra bukanlah sesuatu yang tidak biasa dilakukan Pearly-Thinaah, karena pengaturan telah dibuat bagi mereka untuk bertanding dengan anggota skuad cadangan nasional, sementara mantan peringkat 1 dunia Tan Boon Heong juga memberikan bantuannya atas permintaan Rexy.

“Pemain-pemain yang masih dalam masa percobaan atau cadangan itu tidak bisa kami gunakan secara rutin karena mereka juga punya program latihan sendiri, dan tidak tepat kalau diganggu,” jelas Rexy.

Artikel Tag: Ade Yusuf Santoso, rexy mainaky, Pearly Tan, M Thinaah

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru