MAD Lions Rekrut Vizicsacsi Sebagai Pelatih Top Lane untuk Playoff LEC
Vizicsacsi via Riot Games
Berita Esports: Mantan pemain top laner Splyce, Vizicsacsi, resmi kembali ke kancah League of Legends profesional usai lebih dari satu tahun pensiun. Pada Selasa (10/8) dini hari WIB ia bergabung dengan MAD Lions sebagai pelatih posisi top lane untuk tim di playoff LEC 2021.
Pemain veteran Hongaria itu terakhir kali bermain di LEC pada 2019, ketika mencapai Kejuaraan Dunia 2019 bersama Splyce yang beranggotakan Xerxe, Humanoid, Kobbe, dan Tore. Itu adalah penampilan pertamanya dan satu-satunya di turnamen tersebut, di mana ia berhasil melaju sampai babak sistem gugur sebelum disingkirkan oleh SK Telecom T1.
Selama lima tahun berkiprah di LEC, Vizicsacsi memiliki kisah beragam dalam kariernya di beberapa tim papan atas seperti Unicorns of Love dan Schalke 04 Esports. Dia mempertahankan statusnya sebagai salah satu top laner paling konsisten di Benua Biru, meski tidak memenangkan satu pun trofi LEC.
Pada penghujung 2019, pemain berusia 28 tahun tersebut lalu memutuskan pensiun dari kancah profesional karena merasa sudah tidak memiliki dorongan dan motivasi lagi untuk bermain di tahun-tahun berikutnya.
Dilansir Dot Esports, sekarang Vizicsacsi akan mencoba membagikan pengetahuan yang dimilikinya terkait strategi dan draf sisi atas peta untuk membantu para pemain MAD Lions, khususnya pemain bintang top laner mereka, Armut.
Musim ini, Armut memiliki sedikit inkonsistensi dalam hal produksi dan statistik. Menurut Oracle's Elixir, pemain asal Turki tersebut saat ini terikat di peringkat empat untuk torehan kill terbanyak, tetapi kematian terbanyak kedua di antara top laner LEC.
Armut juga juga hanya berkontribusi 56,5 persen dari total kill MAD Lions, terendah di timnya dan yang kelima terbanyak dalam role-nya. Pada akhirnya, dia tidak memiliki musim yang eksplosif untuk memamerkan kualitasnya, namun timnya masih bermain dengan baik sebagai satu tim di akhir musim sehingga mampu lolos ke playoff.
Artikel Tag: MAD Lions, Vizicsacsi, LEC, Schalke 04 Esports, Armut