Kanal

Kritik Soal Kekacauan F1 di Australia Dianggap Berlebihan

Penulis: Abdi Ardiansyah
23 Mei 2020, 23:35 WIB

Formula 1 GP Australia 2020 batal digelar secara mendadak

Berita F1: Presiden FIA, Jean Todt, menganggapi kritik negatif terhadap pembatalan GP Australia 2020. Todt menilai sentimen buruk terhadap pihak FIA tidak adil.

Gelaran Formula 1 GP Australia yang seharusnya berlangsung pada 13-15 Maret berjalan kacau. Di saat cabang olahraga lain membatalkan jadwal akibat pandemi virus corona, F1 tetap bertekad menggelar GP Australia.

Namun, GP tersebut batal digelar setelah salah satu kru tim McLaren terinfeksi virus corona. Sementara para penonton sudah memadati sirkuit untuk menonton sesi latihan bebas.

Alhasi, FIA selaku otoritas balap mobil dunia dan Liberty Media penyelenggara F1 mendapat sorotan buruk karena dinilai lambat dalam mengambil tindakan.

Namun Presiden FIA, Jean Todt, mengatakan tidak adil untuk menyalahkan pihaknya untuk pembatalan tersebut.

"Menurut saya tidak adil untuk menyalahkan satu pihak untuk pembatalan GP Australia. Semua hal berubah dengan cepat," ujar Todt dikutip dari Crash.

"Ketika 24 jam sebelum sesi latihan, tidak ada alasan untuk membatalkan balapan. Pemerintah setempat dan promotor sudah mendukung balapan terlaksana," imbuhnya.

"Lalu, opini tersebut terbagi setelah sejumlah kejadian. Beberapa masalah jadi makin besar jelang latihan bebas sehingga balapan tak mungkin terlaksana. Semua berubah pikiran karena cepatnya perkembangan situasi," tandasnya.

Pun demikian, Todt ingin memastikan insiden buruk di GP Australia tidak terulang saat F1 sudah kembali bergulir.

"FIA ingin memastikan tak ada situasi di luar dugaan lagi. Sekarang para tenaga pakar kami sedang mengusahakannya," ujarnya.

Artikel Tag: GP Australia, f1 2020, Virus Corona

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru