Krisis Corona, Manajemen Persib Harap Saling Pengertian dengan Sponsor

Berita Liga 1 Indonesia: Seluruh klub kontestan Liga 1 dan 2 Indonesia berpikir keras menjaga keseimbangan neraca keuangan mereka, imbas dari terhentinya kompetisi lantaran semakin mewabahnya virus covid-19.

Kompetisi sepak bola tanah air setidaknya akan berhenti selama empat bulan, bahkan bisa saja diakhiri lebih cepat, dan itu membuat klub ketar-ketir. Pasalnya mereka sudah menjalin kesepakatan dengan pihak-pihak sponsor sebagai penyangga keuangan klub di awal musim.

Salah satu klub yang tentunya pusing dengan situasi ini ialah Persib. Karena Maung Bandung merupakan klub yang punya sponsor paling banyak di antara kesebelasan lain. Namun manajemen klub yakin sponsor paham dengan kondisi negara saat ini.

Umuh Muchtar percaya pihak sponsor tidak mempermasalahkan apa saja yang sudah mereka berikan kepada Persib hingga sekarang. Persib pun tentu tidak akan menagih sisa perjanjiannya karena kompetisi masih tanda tanya.

"Saya yakin semua sponsor ngerem dulu ya, semua mengerti apa yang diberikan ke Persib engga bisa diambil lagi, apapun yang mereka belum bayarkan kan Persib, kami pun mengerti, jadi tidak mungkin kita paksakan, harus saling pengertian," kata manajer sekaligus Komisaris PT. PBB itu.

Maung Bandung juga harus berpikir keras untuk membuat kas klub tidak terus terkuras tanpa pemasukan yang jelas. Persib memang masih harus tetap menggaji pemain, sedangkan penjualan tiket, merchandise dan pemasukan lain otomatis hilang di masa pandemi corona ini.

Umuh mengatakan memang sampai saat ini manajemen belum punya formula yang tepat dalam mencari income saat wabah makin luas. Dia pun menyerahkan semua keputusan soal pemasukan pada Glen Sugita selaku Direktur Utama PT. PBB.

"Belum kepikiran ya, karena itu balik lagi ke dirut Pak Glen, tapi saya tahu Pak Glen sangat bijaksana ya bertanggung jawab, Insya Allah tidak ada yang dirugikan, kalau rugi, rugi semua lah," terang Umuh memungkasi.

Artikel Tag: umuh muchtar, Persib, Bandung