Kekalahan dari PSG Jadi "Annus Horribilis" bagi Simone Inzaghi dan Inter

Berita Liga Champions: Kekalahan 5-0 dari Paris Saint-Germain di Final UCL telah menyegel "annus horribilis" atau tahun yang mengerikan bagi Simone Inzaghi dan Inter Milan.

Inter Milan punya harapan tinggi menjelang akhir musim 2024-25. Di pertengahan April, mereka berada di semifinal Liga Champions, memimpin di klasemen Serie A, dan bermain untuk mendapatkan tempat di Coppa Italia.

Namun selama lima minggu terakhir, semua harapan itu hancur berantakan setelah menelan tiga kekalahan beruntun dari Bologna (0-1), AC Milan (0-2), dan Roma (0-1), membuat keretakan dalam tim benar-benar menjadi jelas.

Meskipun begitu, kondisi tersebut tidak menghentikan Simone Inzaghi untuk memimpin tim dan menyingkirkan Barcelona dari Liga Champions dengan cara yang sangat dramatis. Namun, itu jelas hanya menunda hal yang tak terhindarkan.

Mulai dari lini tengah hingga formasi 3-5-2 dan performa Francesco Acerbi yang tampaknya tak lekang oleh waktu, semuanya terungkap dengan kejam oleh Paris Saint-Germain kemarin.

Mereka benar-benar ‘mempermainkan’ Il Biarcione, dan membuat mereka tanpa trofi untuk menunjukkan hal-hal positif yang mereka miliki di awal kampanye.

Ini tidak jauh berbeda dengan kampanye 1966-1967 tim "Grande Inter". Tim itu secara tipis finis kedua di belakang Juventus dalam perebutan gelar Serie A, dan kemudian kalah dari Celtic di final Piala Eropa.

Semua kerja keras sepanjang musim seolah-olah sia-sia, menciptakan sebuah momen yang dikenal juga dengan sebutan "Annus Horribilis" atau akhir yang mengerikan.

Artikel Tag: Simone Inzaghi