Kanal

Ini Atlet Tertua Indonesia di Ajang Asian Games 2018

Penulis: Dayat Huri
15 Agu 2018, 08:30 WIB

Michael Bambang Hartono atlet tertua Indonesia di Asian Games 2018/foto internet

Berita Asian Games: Usianya mungkin tidak lagi muda, tapi semangat dan motivasi tinggi terus ditunjukkan salah seorang atlet dari cabang bridge, Michael Bambang Hartono. Di usianya yang sudah menginjak 78 tahun dia tercatat sebagai atlet tertua kontingen Indonesia pada ajang Asian Games 2018.

Pria kelahiran 2 Oktober 1941 itu telah melakukan persiapan dengan melakukan berbagai uji tanding selama dua bulan terakhir dengan menghadapi atlet-atlet terbaik dari Eropa dan Amerika Serikat. Di usia yang sudah senja itu, Bambang masih terlihat gesit meski secara fisik sudah terlihat banyak kerutan di wajahnya.

"Saya bermain bridge agar tidak cepat pikun, hobi saya yang lain adalah senam taichi yang banyak membatu agar tetap fokus," kata Bambang Hartono seperti dilansir laman resmi Asian Games 2018.

Sebagai salah seorang pengusaha yang sudah sukses dan memiliki salah satu perusahanaan rokok terbesar di Indonesia, Bambang Hartono mengaku memiliki tantangan tersendiri dalam bermain bridge. Hobinya bermain bridge tentu berbeda dengan pengusaha-pengusaha lain yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain golf.

"Di olahraga bridge, ada bidding, yaitu mengumpulkan data untuk dianalisa, disimpulkan dan kemudian diputuskan strategi apa yang akan diambil saat bertanding," kata Bambang Hartono menjelaskan.

Selain atlet dan sudah jatuh cinta pada bridge sejak usia enam tahun, Bambang yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI) mengakui bahwa adalah bukan hal mudah untuk memperjuangkan agar bridge dipertandingkan di pentas Asian Games 2018.

Dibutuhkan usaha keras untuk menyakinkan petinggi Komite Olimpiade Asia (OCA) asal Kuwait, Ahmad Al-Fahad Al-Sabah bahwa bridge adalah jenis olahraga yang sudah mendunia sehingga pantas untuk dipertandingkan.

"Tadinya OCA sempat menolak bridge dipertandingkan karena dianggap berbau judi. Mereka baru bisa menerima setelah dijelaskan bahwa pemain kelas dunia justru berasal dari negara Islam seperti Pakistan, Mesir dan Bangladesh," katanya.

Sebagai pengusaha dari perusahaan raksasa, bonus sebesar Rp1,5 miliar bagi peraih emas seperti yang dijanjikan Pemerintah, tentu bukan menjadi motivasi utama Bambang, yang mengawali karir sebagai atlet bridge sejak 1951.

"Kalau nanti saya berhasil meraih medali emas, bonus dari Pemerintah akan saya sumbangkan kepada organisasi untuk pembinaan," katanya.

Artikel Tag: Asian Games 2018, opening ceremony, Palembang, Jakarta, Michael Bambang Hartono

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru