Kanal

Ibnu Grahan Evaluasi Semua Lini Surabaya United

Penulis: Dhimas
15 Des 2015, 17:24 WIB

Skuad Surabaya United Dievaluasi

Ligaolahraga – Tim Pelatih Surabaya United langsung menggelar evaluasi performa pemainnya, sehari usai mereka dikalahkan Pusamania Borneo FC (13/12) pada laga perdana Grup E Babak 8 Besar Piala Jenderal Sudirman, di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Hasil darievaluasi tersebut, membaut Pelatih Surabaya United, Ibnu Grahan, mendapatkan beberapa kelemahan dalam permaian Evan Dimas dan kawan-kawan saat dikalahkan Borneo FC. Menurutnya, kekalahan tersebut tidak lepas dari kesalahan lini belakangnya dalam mengahalu serangan lawan.

 

Ibnu Grahan juga mengakui, buruknya antisipasi kiper terhadap datangnya bola menjadi penyebab kegagalan timnya menang atas Borneo FC. Bagi Ibnu Grahan, kesalahan kiper Jendry Pitoy yang dua kali terlambat bereaksi sangatlah fatal.

 

Meski demikian, Ibnu Grahan tidak ingin hanya meyalahkan seorang Jendry Pitoy saja. Barisan belakang timnya yang dikomandoi oleh Otavio Dutra juga memiliki andil dalam dua gol yang bersarang di gawang Surabaya United. Menurutnya, tidak seharusnya bek Borneo FC, Goran Gancev, bisa berdiri bebas saat menerima bola dari tendangan pojok.

 

“Tidak ada penjagaan terhadap Goran, sehingga dia mudah menyundul bola. Parahnya, bola yang seharusnya masih dalam jangkauan kiper gagal ditepis karena reaksi kiper tidak maksimal,” ujar Ibnu Grahan, seperti dilansir Bolacom.

 

Selain lini belakang yang menjadi sorotan, lini tengah dan depan juga tidak luput dari evaluasi tim pelatih Surabaya United. Ibnu Grahan meyakini, bahwa timnya seharusnya bisa menang laga apabila penyelesaian akhir lini depannya lebih tajam.

 

Dari banyak peluang emas yang diciptakan pemain Surabaya United, hanya satu yang bersarang ke gawang Borneo FC melalui kaki winger, Ilham Udin Armayn. Evan Dimas juga memiliki dua peluang emas ketika tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Borneo FC, Galih Sudaryono. Namun upaya dari mantan kapten Timnas U-19 itu tidak berbuah gol, karena tendangannya masih mampu dibaca Galih Sudaryono.

 

Pelatih asli Surabaya itu juga melihat adanya kelemahan pada mental para pemainnya, terutama. Hal tersebut terlihat pada saat Borneo FC mampu menyamakan kedudukan, mental pemain Surabaya United langsung menurun drastis.

 

“Kami memiliki begitu banyak peluang. Kalau anak-anak lebih tenang mungkin hasilnya akan berbeda. Anak-anak seperti kehilangan semangat. Mereka juga panik dan tertekan, ini yang mengakibatkan permainan anak-anak amburadul di babak kedua. Mereka sudah keluar dari pakem permainan,” jelas Ibnu Grahan.

Artikel Tag: Piala Jenderal Sudirman, Babak 8 Besar, surabaya united

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru