Hoyer Klaim Perubahan Format Penilaian BWF Didukung para Pemain
Poul Eric Hoyer/[Foto:BWF]
Berita Badminton : Presiden Federasi Badminton Dunia (BWF), Poul Eric Hoyer bersikeras bahwa perubahan format penilaian baru yang lebih pendek dengan tujuan pengembangan komersial olahraga bulutangkis diklaim mendapatkan dukungan dari para pemain papan atas dunia.
Badan bulutangkis dunia akan mencari perseturuan dari para anggota untuk mengubah tiga elemen penting peraturan pertandingan, yakni sistem penilaian baru (11x5), batasan waktu pelatih untuk memberikan instruksi kepada para pemain, serta service awal pertandingan di mana shuttlecock tidak boleh melebihi 1,15 m dari permukaan lapangan saat raket diayunkan dan secara resmi akan disyahkan dalam rapat tahunan BWF pada bulan Mei mendatang.
"Pertandingan yang lebih pendek akan membawa badminton sebagai produk komersial dan menjadikannya tontonan televisi yang lebih menarik. Itu berarti pendapatan yang lebih tinggi dan efek dari hal tersebut adalah pendapatan pemain yang lebih tinggi," kata Hoyer.
Hoyer mencatat bahwa pertandingan yang lebih pendek, tekanan fisik yang lebih sedikit, karir bermain yang lebih lama adalah beberapa manfaat utama yang diperoleh para pemain jika mengadopsi peraturan ini.
"Sebagaimana diuraikan dalam rencana strategis 2016 hingga 2020, pemain berada di pihak kami dan dan bagian penting dari mandat kami untuk menyediakan lingkungan yang optimal agar mereka dapat berkembang sebagai pemain profesional," kata Hoyer.
"Pada saat yang sama, kami harus memastikan bulutangkis semakin menarik para penggemar di industri hiburan olahraga yang semakin kompetitif dan mutakhir," pungkas peraih medali emas Olimpiade Atalanta 1996 itu.
Peraturan baru dari Federasi Badminton Dunia (BWF) telah mendapat banyak penolakan dari berbagai pihak, seperti pelatih kepala tim nasional India, Pullela Gopichand serta pelatih kepala tim nasional Denmark, Kenneth Jonassen.
Selain itu, beberapa pemain top dunia juga mengkritisi kebijakan baru BWF, yakni peraih medali emas dua kali asal China, Lin Dan, juara dunia yang juga peringkat satu dunia, Victor Axelsen serta mantan pemain peringkat satu dunia asal India, Saina Nehwal.
Artikel Tag: Poul Eric Hoyer, BWF, badminton