Zak Brown Tidak Akan Mengubah Strategi McLaren
Zak Brown Tidak Akan Mengubah Strategi McLaren
Berita F1: CEO McLaren, Zak Brown, mengatakan bahwa tim tidak akan menyerah pada kritik seputar fokus mereka pada keadilan antara kedua pembalap mereka – pendekatan balap yang disebut McLaren sebagai 'aturan pepaya' – saat ia merefleksikan performa mereka di tahun 2025.
Tim asal Woking ini tidak hanya mengamankan Kejuaraan Tim untuk tahun kedua berturut-turut, tetapi Lando Norris juga mengalahkan Max Verstappen untuk menjadi Juara Pembalap pertama tim sejak 2008.
Meskipun mereka mengamankan gelar tim dengan enam putaran tersisa, ada pertarungan yang lebih besar untuk menobatkan Norris sebagai juara.
Ia akhirnya mengalahkan rivalnya dari Red Bull hanya dengan selisih dua poin, tetapi rekan setimnya, Oscar Piastri, yang memimpin klasemen lebih lama daripada pembalap lain.
McLaren secara konsisten menyatakan keinginan mereka untuk memperlakukan Norris dan Piastri secara setara, menawarkan mereka kesempatan yang sama untuk memenangkan balapan, tetapi hal ini terkadang menjadi bumerang.
Di Monza, misalnya, Norris mengalami pit stop yang lambat dan keluar di belakang rekan setimnya yang berada di posisi kedua. Piastri kemudian diminta untuk memberi jalan kepada Norris dan menurutinya, sehingga mengurangi keunggulan poinnya dari 34 poin menjadi 31 poin. Ketika ditanya apakah kesulitan menerapkan instruksi semacam itu pada akhirnya sepadan, Zak Brown berkata:
“Kami benar-benar berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang sama kepada kedua pebalap untuk memenangkan Kejuaraan Dunia. Bahkan ketika Anda menang, pada hari Senin, Anda membicarakan apa yang bisa Anda lakukan secara berbeda atau lebih baik."
“Kami terus berkembang sebagai tim balap. Tetapi prinsip dasar memiliki dua pebalap yang akan memberikan kesempatan yang sama untuk menang, itu tidak akan berubah. Apakah kita melihat ke belakang dan mendapatkan banyak pelajaran?”
“Saya ingat ketika kami finis pertama dan kedua di Spanyol, sesi evaluasi kami pada hari Senin membahas delapan hal yang hampir saja gagal dan bisa kami lakukan lebih baiklanjut Brown.