Kanal

Strategi Jitu Red Bull, Schmitz Bongkar Kunci Sukses Verstappen di Qatar

Penulis: Abdi Ardiansyah
03 Des 2025, 11:10 WIB

Max Verstappen dan Principal Strategy Engineer Red Bull, Hannah Schmitz

Berita F1: Kemenangan Max Verstappen di Grand Prix Qatar kembali memperlihatkan betapa kuatnya strategi Red Bull dalam membaca jalannya balapan. Hannah Schmitz selaku principal strategy engineer menjelaskan bahwa keunggulan timnya tercipta berkat keputusan krusial pada momen safety car awal lomba, yang terjadi setelah insiden antara Pierre Gasly dan Nico Hulkenberg. Hampir seluruh pebalap langsung melakukan pit stop wajib pertama, kecuali dua pebalap McLaren yang memilih bertahan di lintasan.

Keputusan McLaren itu membuat mereka berada di luar sinkronisasi strategi dengan rombongan besar, yang berujung menyulitkan peluang Lando Norris dan Oscar Piastri. Dengan kondisi lintasan yang sulit untuk menyalip, Verstappen mampu mengamankan posisinya dan menjaga ritme hingga meraih kemenangan ke 70 sepanjang kariernya.

Schmitz mengatakan bahwa McLaren berada dalam dilema internal terkait perlakuan setara terhadap dua pebalap mereka. “Mereka tampaknya berada dalam situasi rumit karena ingin memperlakukan kedua pebalap secara adil,” ujarnya. Ia menilai Red Bull dapat memanfaatkan kondisi itu karena McLaren memiliki tugas lebih berat dalam menyusun strategi dua pebalap yang bersaing ketat di papan atas.

Menurut Schmitz, McLaren kemungkinan berharap dapat mengisi celah waktu pit stop atau terhindar dari stint ban maksimal 25 lap yang diberlakukan demi alasan keselamatan. Namun, ia menegaskan bahwa simulasi Red Bull sudah memperkirakan bahwa lap tujuh adalah titik paling awal dan paling aman untuk melakukan pit stop pertama, agar strategi dua kali pit stop bisa berjalan optimal tanpa memaksakan umur ban.

“Sejak sebelum lomba, kami sudah menentukan bahwa jendela safety car dan virtual safety car akan mulai terbuka di lap tujuh,” jelasnya. Ia menyebut bahwa keuntungan melakukan pit stop di bawah safety car terlalu besar untuk dilewatkan. Karena itu, ketika data menunjukkan McLaren tetap bertahan di trek, Schmitz dengan mantap memutuskan untuk masuk pit. “Saat semua bertanya apakah kami yakin, saya bilang, ‘Ya, ini keputusan yang paling tepat’,” ujarnya.

Keputusan yang konsisten dan keberanian mengambil momentum inilah yang mengantar Schmitz berdiri di podium mewakili Red Bull pada hari itu. Sementara McLaren harus menerima kenyataan bahwa strategi setara untuk dua pebalap justru membuat mereka kehilangan peluang emas.

Artikel Tag: Max Verstappen, Red Bull, Hannah Schmitz, GP Qatar

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru