Kanal

Musim Terburuk Sepanjang Karier, Lewis Hamilton Gagal Bersinar di Ferrari

Penulis: Abdi Ardiansyah
26 Des 2025, 22:15 WIB

Lewis Hamilton

Berita F1: Lewis Hamilton menjalani musim 2025 yang sulit bersama Ferrari, sebuah periode yang kemudian dinilai sebagai musim terburuk sepanjang karier Formula 1-nya. Untuk pertama kalinya sejak debut di F1, pebalap asal Inggris tersebut menuntaskan satu musim penuh tanpa meraih podium grand prix, sebuah catatan yang kontras dengan reputasinya sebagai salah satu pebalap paling sukses dalam sejarah olahraga ini.

Meski sempat mencicipi kemenangan dan podium di balapan sprint, hasil tersebut tidak cukup menutupi performa Ferrari yang kerap kesulitan bersaing di barisan depan. Adaptasi Hamilton setelah lebih dari satu dekade membela Mercedes terbukti tidak berjalan mulus, baik dari sisi teknis maupun pendekatan kerja di dalam tim.

Pengalaman panjang bersama McLaren dan Mercedes diharapkan menjadi modal utama Hamilton untuk membawa Ferrari kembali ke jalur kemenangan. Namun, realitas di lintasan berkata lain. Mobil yang kurang konsisten dan dinamika internal tim membuat kontribusi Hamilton tidak langsung berdampak signifikan terhadap performa keseluruhan Scuderia.

Reporter pit lane Sky Sports F1, Ted Kravitz, menilai Lewis Hamilton datang ke Ferrari dengan keyakinan bahwa pengalamannya mampu mendorong perubahan cepat. Dalam pandangannya, Hamilton berharap bisa menerapkan sejumlah metode kerja yang sebelumnya sukses di Mercedes, dengan dukungan penuh dari figur senior seperti John Elkann dan Fred Vasseur.

“Dia merasa bisa membawa bekal pengetahuan dari Mercedes dan juga masa sebelumnya di McLaren, lalu mengubah beberapa hal untuk membawa Ferrari kembali rutin menang,” ujar Kravitz. Ia menambahkan bahwa Hamilton percaya mendapat dukungan penuh dari manajemen puncak, setidaknya hingga memasuki paruh akhir musim.

Situasi tersebut berubah ketika Ketua Ferrari, John Elkann, secara terbuka melontarkan kritik terhadap Hamilton dan Charles Leclerc menjelang akhir musim. Pernyataan itu dinilai sebagai sinyal bahwa kesabaran manajemen mulai menipis, sekaligus menambah tekanan bagi kedua pebalap utama Ferrari.

Bagi Hamilton yang kini berusia 40 tahun, musim 2025 lebih banyak dimanfaatkan Ferrari sebagai fase persiapan menuju regulasi baru Formula 1 pada 2026. Fokus jangka panjang itu membuat peluang meraih hasil besar di musim berjalan menjadi semakin terbatas.

Meski demikian, Kravitz menilai Lewis Hamilton belum kehilangan motivasi. “Dia datang ke Ferrari karena kontrak jangka panjang dan janji untuk bisa kembali menang,” katanya. Menurutnya, Hamilton akan bertahan dengan harapan regulasi 2026 membuka peluang baru, sekaligus ambisi pribadi untuk setidaknya menyamai, atau bahkan melampaui, kecepatan Charles Leclerc.

Artikel Tag: Lewis Hamilton, Ferrari, F1 2025, F1 2026

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru