McLaren Terpuruk di Dua Seri Terakhir, Brundle: Seperti Nonton Film Horor!
Oscar Piastri dan Lando Norris
Berita F1: Mantan pebalap F1, Martin Brundle, memberikan penilaian tajam terhadap kondisi McLaren menjelang Grand Prix Abu Dhabi, balapan penutup musim F1 tahun ini. Dalam evaluasinya, Brundle menyebut dua pekan terakhir tim asal Woking tersebut bak “film horor” setelah mengalami rangkaian hasil buruk yang berdampak langsung pada perebutan gelar.
Kekacauan dimulai pada Grand Prix Las Vegas ketika kedua mobil McLaren didiskualifikasi karena keausan plank bagian bawah mobil yang melebihi batas yang ditentukan FIA. Insiden itu menghapus seluruh hasil mereka di akhir pekan tersebut dan membuat posisi Lando Norris dalam klasemen semakin terancam.
Kesialan berlanjut di Qatar. Melalui strategi pit stop yang dinilai tidak tepat waktu, McLaren gagal memaksimalkan peluang kemenangan. Oscar Piastri akhirnya hanya finis kedua, sementara Norris turun ke posisi keempat setelah kehilangan momentum pada fase penting balapan. Kesalahan tersebut dianggap sebagai pukulan besar, terutama karena Qatar merupakan salah satu trek yang sangat cocok dengan karakter mobil mereka.
Dalam wawancara dengan Sky F1, Brundle mengatakan, “Bagi McLaren, dua pekan ini seperti menonton film horor. Diskualifikasi di Las Vegas lalu keputusan strategis yang tidak berjalan di Qatar jelas membuat situasi makin sulit. Zak Brown sudah menegaskan bahwa tim tidak boleh mengulang kesalahan yang sama.”
Meski demikian, Brundle tetap meyakini bahwa ketiga kandidat juara, yaitu Max Verstappen, Lando Norris, dan Oscar Piastri, seluruhnya layak menjadi juara dunia. Ia menilai konsistensi setiap pebalap selama satu musim penuh adalah ukuran sejati untuk menentukan siapa yang pantas membawa pulang trofi.
“Semua poin sama nilainya dari awal hingga akhir musim,” ujarnya. “Jika melihat kemenangan-kemenangan impresif dari ketiga pebalap utama, saya pikir semuanya pantas disebut calon juara dunia.”
Brundle juga menegaskan bahwa Grand Prix Abu Dhabi berpotensi menghadirkan plot dramatis. Dengan jarak poin yang tipis dan tekanan memuncak, ia menilai gangguan kecil seperti kontak antar mobil, ban pecah, atau masalah teknis bisa menentukan arah gelar.
“Ini seperti naskah film,” katanya. “Hanya butuh sedikit insiden, entah itu masalah teknis atau kesalahan saat duel, dan seluruh persaingan gelar bisa langsung berbalik.”
McLaren kini memasuki balapan terakhir dengan beban besar untuk memperbaiki dua hasil mengecewakan sekaligus menjaga peluang Norris tetap hidup dalam perebutan gelar.
Artikel Tag: McLaren, lando norris, Oscar Piastri, GP Qatar, GP Las Vegas