Ebrahim 'Biboy' Lopez, Pebasket Berparas Model yang Ingin Wujudkan Mimpinya di Indonesia
Ebrahim Lopez merasa cocok dengan atmosfer basket Tanah Air
Setelah resmi mengganti kewarganegaraannya dari Filipina ke Indonesia, rookie Aspac Jakarta, Ebrahim Enguio Lopez tidak hanya piawai di tengah lapangan tapi juga menjadi salah satu pemain basket di tanah air yang paling digemari kaum Hawa.
Pria berusia 27 tahun dengan nama panggilan Biboy ini memiliki postur tubuh yang tinggi besar, yaitu 183 cm dengan berat 80 kg dan juga mempunyai paras bak foto model. Tentu saja tidak sedikit dari para wanita yang sedang menonton permainannya berteriak histeris ketika Biboy sudah memegang bola dan men-drible ke arah ring lawan.
Pemain kelahiran Alabang Muntinlupa, Filipina tersebut merupakan anak dari pasangan Indonesia-Filipina, karena ayahnya berasal dari Bali. Ketertarikan Biboy dengan basket sudah terlihat sejak kecil.
Dikarenakan basket adalah olahraga nomor satu di Filipina, maka secara tidak langsung membentuk kesukaannya pada permainan satu ini semakin tinggi. Dia juga sering menyaksikan pertandingan basket di TV dan berangan-angan untuk menjadi pemain basket profesional di masa kecilnya.
Biboy mulai memasuki ranah basket sejak pamannya mengajari cara bermain basket di usianya yang masih menginjak 6 tahun. Ebrahim mencoba meniti karirnya di dunia basket sejak dia berumur 13 tahun dengan bergabung ke dalam tim basket sekolahnya. Kemampuannya dalam bermain bola basket semakin terlihat sejak dia membela University of the East Red Warriors di UUAP. Selain di klub tersebut, Ebrahim juga pernah bermain di PBA Developmental League bersama Cobra Energy Drink dan Tanduay Light Rhum Masters.
Setelah melewati proses yang panjang dan melelahkan, pada akhirnya Ebrahim berhasil menjadi warga negara Indonesia dan menjadi pebasket profesional di tanah air. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa Ebrahim adalah pebasket naturalisasi pertama yang ada di Indonesia.
Ketika ditanya kenapa harus memilih Aspac, Ebrahim mengatakan bahwa klub tersebut memiliki manajemen yang bagus dan berisiki pemain-pemain juga pelatih yang luar biasa. Uniknya, baru bermain sebanyak 6 kali di Aspac, di awal-awal dia bergabung, Biboy sudah memiliki banyak penggemar, tentu saja mayoritas para wanita.
Dengan terus mengasah bakatnya di Indonesia, Ebrahim selain ingin menjadi pebasket profesional, dia juga ingin menjadi seorang pemimpin yang sangat sulit dia wujudkan di negara kelahirannya.
“Untuk menjadi seorang pemimpin bila harus berada terus di Filipina, maka hal itu sulit tercapai. Jika bermain di sini, saya yakin, suatu saat mimpi itu akan terwujud,” jelasnya.