Dihentikan Taktik Parkir Bus, Persib Petik Pelajaran Berharga

Berita Liga 1 Indonesia: Taring Maung Bandung bisa dibuat tumpul oleh PSM di laga pekan ke-21. Aliran serangan pemain Persib tidak mampu menembus sektor pertahanan Juku Eja yang menumpuk pemain di belakang.

Saat kehilangan bola, Yakob Sayuri dan kawan-kawan cepat melakukan pelanggaran taktikal. Transisi ke bertahan juga selalu cepat dilakukan ketika Persib membangun serangan. Bahkan saat bertahan, bisa ada delapan pemain menunggu di area permainan sendiri.

Bojan Hodak mengatakan bahwa tidak ada yang salah dengan taktik parkir bus yang diterapkan Bernardo Tavares. Menurutnya itu sah-sah saja dilakukan oleh pelatih dalam upaya mendapat hasil yang diinginkan.

"Meskipun mereka melakukan parkir bus, kami harus hormat pada mereka, setiap mereka kehilangan bola, langsung melakukan pelanggaran taktikal," ujarnya ketika diwawancara oleh awak media.

Karena itu, Bojan Hodak memilih untuk mengevaluasi pemainnya sendiri ketimbang mengomentari taktik tim lawan. Menurutnya masih banyak kesalahan dari anak asuhnya sehingga membuat aliran serangan jadi mudah putus.

Penting bagi pemain untuk lebih jeli dan akurat di area final third. Karena umpan-umpan akhir memiliki fungsi yang vital untuk membongkar pertahanan lini belakang lawan yang banyak menumpuk pemainnya.

"Tapi sekali lagi, hari ini kami melakukan terlalu banyak kesalahan yang dasar, kesalahan teknis pada operan dan final pass. Situasi mencetak gol terbuka tapi operan akhirnya itu tidak maksimal," ujarnya.

Bojan Hodak mengakui bahwa PSM di laga kemarin bisa tampil dengan baik terutama di pertahanan. Gelombang serangan Persib selalu bisa diredam lewat organisasi yang rapi dan pembacaan arah bola yang jitu.

"Dan terkadang harus respek pada tim lawan, mereka bertahan dengan bagus. Mereka tidak banyak membuat peluang, jadi pertahanan kami tidak masalah. Namun mereka bertahan dengan bagus dan tidak mengizinkan kami melancarkan serangan," tukasnya.

Artikel Tag: Persib, bojan hodak, psm