Cristian Chivu Memainkan Peran "Diktator Demokratis" di Inter Milan

Berita Liga Italia: Pelatih kepala Inter Milan, Cristian Chivu mengungkap ambisinya untuk menjadi seorang "diktator demokratis". Ia ingin meninggalkan legacy bersama tim nerazzurri.

Cristian Chivu resmi mengambil alih jabatan pelatih pada bulan Juni 2025, menggantikan Simone Inzaghi yang memutuskan untuk pindah dan bergabung dengan klub raksasa Arab Saudi, Al-Hilal. Chivu menghadapi tantangan besar.

Sebagai seorang "diktator demokratis," Chivu bertekad untuk membangun otoritas penuh dan tidak perlu dipertanyakan di dalam tim. Ia akan memastikan bahwa semua keputusan adalah final, tanpa harus mendelegasikan kepada pemimpin ruang ganti.

Namun, di sisi lain, Chivu juga berencana untuk bekerja sama secara kolaboratif dengan tim. Ia ingin mencari strategi yang paling efektif, bahkan berpotensi beralih ke formasi 3-4-2-1, tanpa terpaku pada satu sistem saja.

Dia akan beradaptasi dengan kondisi tim. Chivu juga secara aktif terlibat dalam diskusi pasar transfer pemain, meskipun ia sepenuhnya menyadari adanya keterbatasan finansial klub dalam mengejar target-target tertentu yang diinginkan.

Laporan yang sama menyebut jika para penggemar terlihat sangat antusias dengan konsep Chivu. Mereka bersemangat menyambut masa depan klub, sekaligus sedikit skeptis dengan label "diktator demokratis".

Chivu bukanlah sosok baru bagi nerazzurri. Selain dikenal sebagai bek kiri Inter, dia kemudian melanjutkan karirnya di klub sebagai pelatih untuk tim muda, sebelum akhirnya menangani Parma di akhir musim kemarin.

Bersama Tim Ducali, dia berhasil membawa mereka tetap bertahan di Serie A, hal yang kemudian membuat Inter merekrutnya.

Artikel Tag: Cristian Chivu