Kanal

Berita Tinju: Bagaimana Muhammad Ali Hidupkan Tinju Kembali Di Cina

Penulis: Dian Megane
12 Jun 2016, 01:30 WIB

Muhammad Ali bertemu Deng Xiaoping dalam kunjungannya ke Cina tahun 1979

LigaOlahraga - Berita Tinju: So Po Sang lahir lebih dari satu dekade setelah Muhammad Ali pensiun dari tinju profesional. Akan tetapi, bintang tinju Hongkong tersebut menyampaikan kutipan Ali dari kenangannya dan mengatakan bahwa legenda tinju asal Amerika itu mempengaruhi dirinya.

“Gaya hidup Ali menginspirasiku,” ujar So. “Kau perlu belajar disiplin dan bekerja keras, tidak ada alasan.”

 

Jadi, petinju berusia 23 tahun tersebut merupakan salah satu dari petinju yang berduka atas kematian Ali.

 

Respon mendalam yang mereka rasakan menyoroti pengaruh Ali di negara mereka ketika Ali mengunjungi negara mereka untuk pertama kalinya pada 37 tahun yang lalu.

 

Ali hanya menghabiskan waktu beberapa jam di Beijing, setelah melewati koloni Inggris pada saat itu, Hongkong, dan Guangzhou pada Desember 1979. Tetapi kunjungan tersebut secara simbolis bersifat politik karena Cina dan As baru saja menormalisasi hubungan diplomatik mereka pada Januari di ta hun yang sama.

 

Tahun 1979, Ali menjadi atlit luar negeri pertama yang mengunjungi Cina atas undangan Chinese Ilympic Committee dan China Sports Federation. Ia juga memainkan peran langsung dalam menghidupkan olahraga di Cina.

 

Partai komunis yang berkuasa di Cina telah melarang tinju tahun 1959 setelah kematian di ring tinju menaikkan kesadaran akan keselamatan. Akan tetapi, dalam pertemuan dengan pemimpin Cina, Deng Xiaoping, Ali melaporkan adanya prospek untuk membawa tinju kembali.

 

“Selama orang-orang menyukainya, kami akan memajukannya,” jawab Deng, menurut ESPN.

 

Ali kembali tahun 1985 dan menerima sambutan layaknya bintang rock ketika ia melakukan sesi tinju dengan petinju baru Cina.

 

“Sebelumnya, Cina masih terisolasi dari dunia luar dan tinju dilarang di  Cina – penggemar tinju hanya bisa berlatih secara rahasia,” ujar Anak Xiong Wei, Xiong Xin, yang merupakan juara tinju Shanghai.

 

“Muhammad Ali tidak hanya memberi mereka arahan dalam teknik, tetapi juga mengembalikan harapan dan kepercayaan yang menginspirasi para petinju untuk membulatkan tekad dan berkomitmen dalam berolahraga,” tambahnya.

 

Pelarangan tinju di Cina dihapus pada 1986 dan petinju-petinju Cina berkompetisi di Olimpiade 1992. Salah satu petinju terbaiknya, Zou Shimming bahkan memenangkan medali emas Olimpiade sebanyak dua kali.

 

“Aku berencana mengunjungi idolaku, Muhammad Ali setelah memenangkan pertandingan profesional,” tulis Zou Shimming melalui Weibo, yang akan bertanding di AS pada hari Sabtu untuk pertama kalinya. “Tetapi sekarang, aku hanya bisa berdoa ia akan damai di surga, dan bebas dari rasa sakit.”

Artikel Tag: Tinju, Muhammad Ali, Zou Shimming, So Po Sang

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru