Berita Sepak Bola: FIFA Setuju Tambah Peserta Piala Dunia Menjadi 48 Negara
Berkat format baru, semakin banyak negara bisa bermimpi menjadi juara
Ligaolahraga – Berita Sepak Bola: Melalui voting, Selasa (10/1), badan sepak bola dunia FIFA setuju menambah peserta Piala Dunia dari 32 menjadi 48 negara. Mereka tak menggubris kekhawatiran bahwa ekspansi tersebut akan menurunkan standar keseluruhan turnamen karena terlalu besar dan berat.
Presiden FIFA Gianni Infantino memenuhi janji yang dia buat dalam kampanye pemilihan tahun lalu. Katanya, langkah ini berarti “lebih banyak negara yang bisa berpartisipasi dan lebih banyak lagi yang punya kesempatan untuk bermimpi.” “Ini bukan lagi abad ke-20. Ini abad ke-21,” kata pria berkepala plontos itu.
Lebih lanjut, Infantino menyatakan sepak bola bukan hanya Eropa dan Amerika Selatan. “Sepak bola adalah global,” ujarnya. “Demam sepakbola yang Anda punya di sebuah negara yang lolos ke Piala Dunia merupakan promosi terbesar bagi olahraga sepakbola.”
Ke-211 anggota FIFA masing-masing punya satu suara dalam pemilihan presiden dan 135 di antaranya tidak pernah bermain di putaran final Piala Dunia. Jadi ide perluasan partisipasi di turnamen sepak bola terbesar itu selalu disambut dengan baik.
Format baru yang akan diperkenalkan pada 2026 ini akan menampilkan putaran pertama yang terdiri dari 16 grup (masing-masing berisikan tiga tim), dengan dua tim teratas lolos ke babak 32 besar. Sejak babak tersebut, sistemnya berubah menjadi babak gugur.
Para tuan rumah Piala Dunia 2026 akan ditentukan pada Mei 2020. Konfederasi CONCACAF, yang mewakili Amerika Utara dan Tengah serta Karibia, menjadi yang terfavorit, kemungkinan dua dari trio AS, Kanada dan Meksiko akan melakukan ‘bidding’ bersama untuk menjadi tuan rumah.
Turnamen wajah baru ini akan meningkatkan jumlah pertandingan dari 64 menjadi 80 pertandingan. Namun kata Infantino, turnamen itu tetap akan dijalankan dengan jumlah hari pertandingan dan stadion yang sama seperti sekarang ini.
“Format ini bisa dimainkan dalam jumlah hari yang sama seperti saat ini, 32 ‘match day’, dan tim yang menjadi juara akan memainkan jumlah pertandingan yang sama, tujuh partai, seperti sekarang, serta di jumlah stadion yang sama, yakni 12 stadion,” katanya.
Para pengamat mengatakan bahwa FIFA merusak formula sukses; Piala Dunia terakhir di Brasil disebut-sebut sebagai salah satu Piala Dunia terbaik dalam 87 tahun sejarah kompetisi tersebut, berkat hasil-hasil mengejutkan, drama menit-menit akhir dan penampilan individual yang luar biasa.
Salah satu kekhawatiran adalah bahwa format baru ini akan membuat babak penyisihan grup hanya menjadi ajang untuk menghindari eliminasi. Akibatnya, peserta bakal terdorong untuk bermain negatif.
Infantino mengatakan FIFA belum memutuskan apakah adu penalti dapat digunakan untuk menentukan hasil pertandingan babak grup yang berakhir imbang.
Babak kualifikasi sendiri sepertinya hanya akan menjadi formalitas untuk banyak negara kuat.
Jumlah tiket tambahan untuk masing-masing konfederasi, serta format untuk bebak kualifikasi, akan ditentukan nanti, ujar Infantino.
Awalnya, Infatino mengusulkan Piala Dunia diikuti oleh 40 negara, tapi kemudian menambahkan delapan lagi pada Oktober lalu, sehingga kini totalnya menjadi 48 peserta.
Negara-negara yang tak pernah lolos ke putaran final Piala Dunia termasuk 41 dari 54 anggota FIFA dari Benua Afrika, dan 10 dari 11 anggota di kawasan Pasifik.
ECA, badan yang mewakili lebih dari 200 klub Eropa, kebanyakan tidak suka melepaskan pemain mereka untuk tugas membela tim nasional, mengatakan alasan keputusan itu diambil lebih bersifat politis ketimbang olahraga, serta akibat tekanan politis yang besar.
“Kami gagal melihat keuntungan mengganti format sekarang ini dengan 32 tim yang terbukti menjadi formula yang sempurna dari segala sudut pandang,” kata ECA dalam pernyatannya.
Reinhard Grindel, pimpinan PSSI-nya Jerman, DFB, mengatakan dirinya melihat adanya bahaya bahwa “di masa depan kita akan melihat tim-tim dengan pola pikir bertahan. Jika Piala Dunia tidak lagi menarik, fans dan sponsor yang menderita, begitu pula dengan pemasarannya.”
Kelompok New FIFA Now, yang menyerukan pereformasian FIFA, menyatakan keputusan FIFA itu “akan membuat proses kualifikasi menjadi olok-olokan bagi kebanyakan konfederasi.”
Piala Dunia pertama, yang digelar pada 1930 di Uruguay, hanya menampilkan 13 tim dan 18 pertandingan. Enam belas tim ikut serta sejak 1934, dan bertambah delapan lagi sejak 1982, dan akhirnya, delapan tambahan lagi pada 1998.
Artikel Tag: Gianni Infantino, FIFA, Piala Dunia, Sepak Bola