Kanal

Alpine Bingung Salurkan Para Pebalap Muda Berbakatnya

Penulis: Abdi Ardiansyah
19 Sep 2021, 04:30 WIB

Guanyu Zhou

Berita F1: Bos Alpine, Marcin Budkowski, mengakui bahwa timnya memiliki banyak pebalap muda berbakat, namun hingga kini mereka masih bingung untuk menyalurkannya.

Sebagai Direktur Eksekutif Alpine F1, Marcin Budkowski, tentunya gembira dengan banyaknya pebalap muda berbakat di level junior yang berada di bawah naungan timnya. Tetapi, masalah muncul saat ingin mengasah bakat para pebalap mereka ke ajang yang lebih tinggi lagi.

Saat ini, paling tidak tim asal Prancis itu memiliki lima orang pebalap muda yang siap menapaki level lebih tinggi. Di F2 terdapat Guanyu Zhou, Oscar Piastri, dan Christian Lundgaard. Sementara, Victor Martins dan Caio Collet saat ini berkompetisi di ajang F3.

Piastri, yang keluar sebagai juara F3 2020 berada di bawah manajemen Alpine Academy. Zhou saat ini menduduki peringkat kedua di klasemen pebalap F2, sedangkan Luncgaard di urutan ke-11. Adapun Martins dan Collet masing-masing menduduki P4 dan P8 klasemen pebalap F3.

Sementara itu Alpine baru saja memperpanjang kontrak Esteban Ocon agar bertahan di F1 paling tidak hingga musim 2024. Sedangkan rekan setimnya, Fernando Alonso, telah memperpanjang kontraknya sampai akhir 2022 nanti.

Melihat kondisi tersebut, Budkowski menyebut timnya kemungkinan besar baru akan memiliki satu kursi kosong untuk F1 pada tahun 2023.

“Kami memiliki tim pelatihan yang sudah bekerja bertahun-tahun. Kami sudah melatih banyak pebalap dan kini memiliki sederet pebalap yang sukses di balap entri-level Formula 1. Itu menjadi bukti akademi kami berjalan bagus,” kata Budkowski dikutip dari Motorsport.com.

“Sayangnya, mereka matang pada usia yang bersamaan. Itulah yang menjadi masalah kami, banyak pebalap muda yang memiliki performa bagus dan teknik matang bersamaan,” ia mengimbuhkan.

Salah satu problem mereka dalam menyalurkan para pebalap muda adalah tidak adanya customer team pada musim 2021 ini. Praktis, Alpine tidak bisa melakukan hal serupa seperti Mercedes atau Ferrari yang dapat “menitipkan” pebalap ke tim-tim pengguna mesin mereka.

“Jika tim junior tidak mampu mengantar pebalap masuk ke Formula 1, Anda akan membuang waktu dan uang untuk mendukung mereka. Jadi, untuk membuat pebalap sukses, mereka harus mampu turun di Formula 1,” tutur Budkowski.

Ia juga menjelaskan bahwa akademi pebalap timnya hingga kini selalu berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan tim F1 mereka. Sayangnya, untuk saat ini pihaknya tak punya posisi kosong untuk para pebalap muda berbakatnya.

“Kami tidak ingin menghalangi para pebalap yang sudah kami bantu bertahun-tahun. Namun, di sisi lain kami juga tidak mau kehilangan mereka dari akademi,” ungkapnya.

“Jadi, memang perlu upaya-upaya lain untuk membuat mereka lolos ke Formula 1 sekaligus membuktikan kami selangkah lebih maju (dibanding tim lain) dalam hal penjenjangan pebalap muda,” ia mengakhiri.

Artikel Tag: Alpine, F1 2021

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru