2021 Minim Prestasi Internasional, Tamparan Keras Bagi Esports Indonesia

Berita Esports: Analis PUBG Mobile, Matthew, melihat masih ada segudang kekurangan dalam kancah esports Indonesia usai sepanjang tahun 2021 tidak banyak berprestasi di panggung internasional.

Hasil tak menggembirakan datang dari kancah esports Indonesia pada penghujung tahun 2021 karena dua tim esports asal Tanah Air, Bigetron Red Aliens dan Genesis Dogma GIDS, tersingkir dari ajang berskala internasional, PMGC 2021.

Matthew pun saat live streaming di Nimo TV mengakui hasil penutup tahun ini menjadi tamparan keras untuk esports di Indonesia agar secepatnya berbenah. Menurutnya, perbaikan tidak hanya berpusat pada kualitas tim atau iklim kompetisi, melainkan juga ekosistem esports secara keseluruhan.

Mengutip RevivaL TV, khususnya adalah perilaku penggemar esports di Indonesia yang kebanyakan masih belum bisa bersikap dewasa ketika tim kesayangannya menderita kekalahan.

"Tahun ini aku rasa ditutup dengan tamparan keras terhadap scene esports Indonesia bukan hanya soal tim tetapi juga seluruh aspeknya termasuk para penggemar. Kita seperti diingatkan untuk tidak jemawa," ucap mantan pemain Alter Ego itu dikutip dari RevivaL TV.

Analis berusia 29 tahun itu juga menyebut tidak sepenuhnya benar mengenai anggapan selama ini bahwa esports di Tanah Air lebih unggul. Pasalnya kondisi ini kerap menyebabkan kancah jadi enggan untuk naik ke level yang lebih tinggi.

Kendati begitu, setelah momentum kegagalan ini Matthew tetap optimis ke depannya perkembangan esports Indonesia akan lebih baik.

"Sebelumnya seakan kita seperti belum siap menerima semua ini karena seolah hanya menganggap bahwa tim-tim di Indonesia yang paling unggul padahal sesungguhnya masih banyak yang ada di atas kita. Tetapi aku tetap berharap esports di Indonesia ke depannya akan lebih dewasa." Harap dia.

Artikel Tag: Matthew PUBG, eSports Indonesia, Bigetron Red Aliens, Genesis Dogma GIDS