Simona Halep Alami Serangan Panik Ketika Telan Kekalahan Pahit Di Paris

Berita Tenis: Simona Halep mendapatkan pujian karena “berani dan jujur” setelah mengungkapkan bahwa ia mengalami serangan panik selama kekalahannya di French Open musim 2022.

Petenis berkebangsaan Rumania memanggil pihak medis, lalu meminta agar detak jantung dan tekanan darahnya diukur ketika ia terpaksa menelan kekalahan pahit 2-6, 6-2, 6-1 dari petenis muda Cina, Qinwen Zheng di babak kedua French Open.

Meskipun ia diberi tanda untuk bisa meneruskan pertandingan, mantan petenis peringkat 1 dunia masih tetap menghadapi kendala dengan pernafasannya dan pihak medis pun datang untuk kali kedua.

“Saya bermain dengan baik di awal pertandingan. Saya mendapatkan peluang break di set kedua, tetapi kemudian sesuatu terjadi. Saya hanya kehilangan peluang itu,” ungkap Halep.

“Mungkin saya terlalu menekan diri saya sendiri, karena saya benar-benar ingin bermain dengan baik. Saya merasa prima, saya berlatih, saya bekerja keras, tetapi hal itu tidak terjadi dan mungkin saya mengalami sedikit serangan panik ketika berpikir, terlalu memikirkannya.”

“Saya tidak menduganya karena itu hanya serangan panik. Saya tidak tahu bagaimana mengatasinya, karena saya jarang mengalaminya. Ya, saya tidak benar-benar tahu mengapa hal itu terjadi, karena saya tengah unggul di pertandingan. Saya bermain dengan baik. Tetapi hal itu terjadi dan seperti yang telah saya katakan, saya kehilangan peluang. Saya tidak bisa fokus.”

Pakar tenis untuk Eurosport, Tim Henman dan Mats Wilander salut kepada petenis berkebangsaan Rumania yang telah begitu terbuka tentang serangan paniknya.

“Pertama-tama, kami tidak ingin hal itu terjadi, sungguh sangat disayangkan hal itu terjadi,” tutur henman.

“Lagi-lagi, saya pikir sungguh sangat berani dan jujur bahwa Simona datang dan membicarakan tentang hal yang terjadi kepadanya, karena saya merasa hal itu benar-benar bisa menjadi pengaruh positif bagi pihak lain bahwa jika mereka berjuang dengan masalah kesehatan mental, mereka secara berani bisa membicarakannya dan mendapatkan bantuan.”

“Simona telah berkiprah dalam waktu cukup lama, ia telah memenangkan sejumlah gelar prestisius, jadi, hal itu hanya memperlihatkan bahwa hal itu bisa terjadi kepada siapapun. Saya pikir itu mengagumkan, benar-benar berkelas, setelah kekalahan pahit di bawah situasi yang menyulitkan untuk bisa datang dan berbicara.”

Halep memenangkan gelar French Open pada musim 2018 dan kekalahan dari Zheng menandai kekalahan paling awal di Grand Slam tersebut sejak musim 2015.

“Itu adalah waktu yang menakutkan baginya. Anda tidak tahu apa yang terjadi,” tambah Wilander.

“Satu langkah yang positif bahwa ia datang dan menjelaskan apa yang terjadi. Jadi, itu langkah yang brilian juga untuk memperlihatkan kepada lawan-lawannya bahwa hal itu adalah sesuatu yang tidak pernah ia alami sebelumnya.”

Artikel Tag: Tenis, French Open, Simona Halep