Rafael Nadal Ungkap Bagian Paling Penting Dari Warisannya

Berita Tenis: Rafael Nadal menyatakan ia tidak suka mendefinisikan dirinya sendiri sebagai salah satu petenis terhebat sepanjang masa dan lebih mempertimbangkan tentang menciptakan kenangan indah bagi mereka yang ada di sekitarnya.

Petenis yang telah mengoleksi 22 gelar Grand Slam merupakan salah satu petenis tersukses dalam sejarah dunia tenis dengan 92 gelar tersimpan dalam lemari koleksi trofinya. Ia memenangkan lebih banyak trofi di turnamen clay-court (63) dibandingkan petenis putra lain, termasuk memenangkan 14 gelar French Open. Ia juga mengalahkan petenis peringkat 1 dunia sebanyak 23 kali dan ia menjadi petenis putra tertua yang memenangkan keempat Grand Slam setidaknya sebanyak dua kali.

Petenis berkebangsaan Spanyol saat ini berada di Amerika Selatan untuk melakoni ajang eksibisi bersama petenis berkebangsaan Norwegia, Casper Ruud. Dalam konferensi pers di Quito, Ekuador, ia ditanya tentang warisannya di dunia tenis dan apakah ia mendefinisikan dirinya sebagai salah satu petenis terbaik dalam sejarah.

“Saya tidak memikirkan tentang hal itu. Saya pikir itu adalah sesuatu yang mengarah terhadap latar belakang,” jawab Nadal.

“Warisan yang penting adalah semua orang yang ada di sekitar saya selama 20 musim perjalanan karier saya memiliki kenangan yang positif tentang saya. Lagipula, masalah pribadi, pendidikan, rasa hormat, dan kasih sayang yang anda terapkan kepada orang lain berada di atas profesionalisme, karena itu adalah hal yang akan bertahan.”

Petenis berusia 36 tahun melewatkan peluang untuk menjadi petenis peringkat 1 dunia akhir musim untuk kali keenam dalam kariernya. Di depannya adalah rekan senegaranya, Carlos Alcaraz, petenis muda yang tampil spektakuler pada musim 2022 setelah ia memenangkan dua gelar Masters sebelum ia mengklaim gelar Grand Slam pertama di US Open. Untuk kali pertama dalam sejarah, peringkat 2 besar dihuni petenis berkebangsaan Spanyol.

Namun, juara French Open musim 2022 mengaku ia tidak merasa percaya diri bahwa keduanya bisa mempertahankan posisi tersebut pada musim depan.

“Saya pikir hal itu tidak akan menjadi tren. Cukup sulit untuk mempertahankan level setinggi itu. Saya melakoni sedikit turnamen pada fase ini, jadi, sulit untuk mempertahankan peringkat setinggi itu, karena anda harus sangat sukses di turnamen yang anda lakoni,” tutur Nadal.

“Carlos memiliki potensi yang luar biasa dan itulah mengapa ia ada di posisinya saat ini, karena ia layak mendapatkannya. Ia juga masih sangat muda dan memiliki banyak tantangan di depannya. Sementara Casper sangat dekat untuk menjadi petenis peringkat 1 dunia dan memenangkan gelar Grand Slam pertamanya di US Open.”

Di ajang eksibisi tersebut, Nadal tidak bisa mempertahankan kemenangan setelah kalah dari Ruud dengan 6-4, 6-4 di Coliseo General Ruminahui Arena, Quito. Kedua bintang tenis selanjutnya akan terbang menuju Bogota, Kolombia sebelum mengakhiri ajang eksibisi tersebut di Meksiko.

Artikel Tag: Tenis, Rafael Nadal, Casper Ruud