Pihak WTA Targetkan Awali Musim 2021 Di Luar Australia

Berita Tenis: Pihak WTA merencanakan untuk mengawali musim 2021 pada pekan pertama Januari di luar Australia, klaim pimpinan turnamen yang menaungi nomor putri, Steve Simon.

Para petenis lalu akan terbang menuju Melbourne untuk melakukan karantina jelang Australian Open, yang jadwalnya kemungkinan besar akan diundur dari jadwal yang sebelumnya telah ditentukan, yakni 18 Januari.

Tennis Australia terus berdiskusi dengan pihak pemerintah setempat terkait protokol selama pandemi COVID-19 demi digelarnya Grand Slam pertama pada musim 2021, Australian Open.

“Kami mengharapkan Australian Open bisa digelar,” ungkap Simon kepada Reuters.

“Tentunya Australian Open akan hadir dengan masa karantina untuk memasuki Australia, sehingga menimbulkan tantangan di sekitar bulan Januari.”

“Kini mudah-mudahan kami semakin mendekati penyelesaian pada pekan depan atau sekitarnya agar bisa menggelar beberapa turnamen pada pekan pertama bulan Januari untuk mengawali musim 2021.”

Simon menambahkan, setelah masa karantina di Australia, turnamen memiliki jadwal pendek di Australia, termasuk Grand Slam pertama musim 2021 sebelum kembali sedekat mungkin dengan kalender tenis seperti biasanya.

Memasuki musim yang baru, biasanya, baik turnamen putra maupun turnamen putri akan dimulai di Australia dan pada musim 2020, pihak WTA menggelar turnamen di Brisbane, Shenzhen, dan Auckland yang dimulai pada 6 Januari lalu.

Sama halnya seperti Australia, baik Cina maupun Selandia Baru menerapkan langkah-langkah pencegahan ketat bagi kedatangan internasional demi meminimalisir munculnya penyebaran COVID-19 dan tampaknya pihak WTA harus mencari negara lain untuk mengawali musim 2021.

Simon menyatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan para anggotanya dan Tennis Australia demi menyelesaikan rencana tersebut.

“Saya pikir kami akan mendapatkan tempat yang apik lagi dan kami akan bisa mengawali musim yang baru, lalu melakukan transisi menuju Australia dan melalui musim yang luar biasa,” tambah Simon.

Pada musim 2020, jumlah turnamen putri hampir hilang lebih dari setengahnya setelah adanya penangguhan selama kurang lebih lima bulan akibat pandemi COVID-19 yang dimulai pada Maret lalu. Bahkan semua turnamen putri di Asia terpaksa dibatalkan sehingga menyebabkan berkurangnya pendapatan secara signifikan.

Simon merasa tantangan akan terus menghadang, tetapi dengan berita adanya vaksin yang efektif, ia mengharapkan kehidupan yang lebih normal, khususnya bagi turnamen tenis, bisa kembali pada musim mendatang.

Artikel Tag: Tenis, australian open