Pengacara Mulai Berjuang Agar Novak Djokovic Bisa Turun Di Australian Open

Berita Tenis: Novak Djokovic diperkirakan akan berjuang untuk tinggal di Australia dan mempertahankan gelar Australian Open, meskipun ditolak untuk masuk ke Australia pada hari Kamis (6/1) waktu setempat.

Namun, para ahli berspekulasi bahwa sangat tidak mungkin upaya petenis peringkat 1 dunia untuk membatalkan visanya yang dibatalkan akan menguntungkannya, dan konsekuensi dari hal tersebut adalah ia bisa dilarang untuk memasuki Australia lagi selama tiga tahun.

Petenis berkebangsaan Serbia awalnya mendapatkan pengecualian medis untuk memasuki Australia meskipun belum divaksin. Tetapi ia gagal memberikan bukti yang sesuai dengan persayaratan untuk memasuki Australian ketika ia tiba di Melbourne.

Dalam pernyataannya, Australian Border Force menyatakan bahwa mereka akan terus memastikan bahwa mereka yang tiba di perbatasan Australia harus mematuhi undang-undang dan persyaratan untuk memasuki Australia dan menurut mereka, Djokovic gagal memberikan bukti yang dibutuhkan agar memenuhi persyaratan tersebut dan visanya pun dibatalkan.

Keberatan di Pengadilan Federal diperkirakan akan berlangsung pada hari Kamis (6/1) waktu setempat.

Djokovic untuk sementara itu dipindahkan ke hotel di Melbourne. Ia bisa dipulangkan ke Serbia pada hari yang sama kecuali para pengacaranya bisa menghentikan deportasi tersebut.

Profesor hukum publik di University of Sydney, Mary Crock menyatakan bahwa hotel tersebut kini diklasifikasikan sebagai ‘pusat detensi’.

“Ia akan tinggal di sana sampai ia diberikan visa atau dipulangkan dari negara ini, dan hal itu akan tergantung dengan aplikasi yang ia buat kepada Pengadilan Federal,” ungkap Crock.

“Visanya akan dibatalkan karena ia tidak memenuhi persyaratan masuk, atau ia membuat pernyataan palsu. Ia tidak memiliki hak untuk mengaajukan banding atas dasar apapun, ia tidak bisa mengatakan, ‘Saya petenis terbaik, biarkan saya masuk’. Ia harus memperlihatkan bahwa pembatalan visanya terjadi karena kesalahan legal.”

Crock menyatakan bahwa keberhasilan Djokovic untuk diizinkan tinggal saat ini sangat tergantung pada visa yang awalnya ia ajukan dan atas dasar apa ABF menolaknya masuk. Ia juga mengatakan bahwa hal tersebut seharusnya diselesaikan sebelum ia tiba di Australia.

“Jika anda mengajukan visa yang salah, keleluasaan untuk diberikan visa lain pada titik masuk sangat terbatas,” lanjut Crock.

“Dan jika visa dibatalkan, konsekuensinya jangka panjang – baik untuk Australia dan negara lain yang ia masuki, karena anda selalu ditanya, ‘apakah anda pernah dideportasi atau dikeluarkan’. Jika ia dideportasi dari Australia, ada potensi bahwa ia tidak bisa masuk selama tiga tahun.”

Sementara perdana menteri Australia, Scott Morrison menyatakan bahwa visa Djokovic dibatalkan karena peraturan adalah peraturan.

“Tidak ada seorang pun yang berada di atas peraturan itu,” seru Morrison.

Hal tersebut diperkuat menteri dalam negeri, Karen Andrews yang menyatakan bahwa siapapun yang ingin memasuki Australia harus mematuhi persyaratan perbatasan yang tegas.

“Sementara pemerintah negara bagian Victoria dan Tennis Australia dapat mengizinkan petenis yang belum divaksin untuk berkompetisi di Australian Open, pemerintah Persemakmuran yang akan menegakkan persayatan kami di perbatasan Australia,” papar Andrews.

“Tidak ada individu yang berkompetisi di Australian Open akan diberikan perlakuan khusus.”

Artikel Tag: Tenis, australian open, Novak Djokovic