Pelatih Malaysia Terlibat Langsung Pelatihan Agar Bugar Selama Olimpiade

Berita Badminton : Karena kurangnya mitra sparring, para pelatih nasional telah mengunjungi gimnasium untuk memberikan sparring berkualitas bagi para pebulu tangkis Tokyo di Akademi Bulu Tangkis Malaysia (ABM) selama beberapa minggu terakhir.

Faktanya, di Olimpiade Tokyo, tidak ada tim yang diperbolehkan membawa pemain tambahan, sehingga meninggalkan pelatih dan rekan satu tim untuk berdebat di antara mereka sendiri.

Pemain yang lolos ke Olimpiade adalah Lee Zii Jia (tunggal putra), Soniia Cheah (tunggal putri), Aaron Chia/Soh Wooi Yik (ganda putra), Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean (ganda putri) dan Chan Peng Soon- Goh Liu Ying (ganda campuran).

Mereka akan didampingi oleh masing-masing pelatih kepala yakni Hendrawan, Indra Wijaya, Flandi Limpele, Chan Chong Ming dan Chin Eei Hui. Eei Hui telah dipilih sebagai pengganti Paulus Firman karena dia bertanggung jawab atas pasangan profesional, Peng Soon/Liu Ying.

Direktur pembinaan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) Wong Choong Hann (foto) akan memimpin grup bulu tangkis sebagai manajer tim.

Choong Hann mengakui bahwa para pelatih juga bekerja ekstra dalam pelatihan selama empat minggu terakhir untuk mempersiapkan keberangkatan tim pada 17 Juli. Olimpiade Tokyo akan berlangsung dari 23 Juli-8 Agustus.

“Para pelatih sekarang sama sibuknya dengan para pemain. Mereka berada di gimnasium dan melakukan segala macam kegiatan agar tetap bugar. Kami semua praktis di lapangan, berlatih bersama dengan para pemain,” kata Choong Hann.

“Karena situasi Covid-19, aturannya diperketat. Kami tidak dapat membawa pemain sparring. Kami harus puas dengan tim yang kami miliki dan bekerja sama. Ini berlaku untuk semua negara lain juga."

“Kami akan berada di Tokyo lima hari sebelum upacara pembukaan resmi. Kami akan langsung menuju ke Games Village, kami telah diberi izin untuk berlatih di aula latihan," tambahnnya.

Choong Hann mengakui bahwa putaran terakhir latihan mereka sangat penting.

“Semua pemain berada dalam sistem gelembung sekarang. Mereka tidak bisa bertemu keluarga atau teman, bahkan sudah empat minggu terakhir ini,” katanya.

“Ini tidak mudah tetapi para pemain memberikan yang terbaik dalam latihan. Tentu saja, ada yang mengalami masa-masa sulit, ada yang merindukan keluarga, ada yang mengalami tantangan emosional...semua ini harus dikelola. Prioritasnya sekarang adalah Olimpiade,” ujarnya.

Artikel Tag: olimpiade tokyo 2020, wong choong hann