Menang Atau Kalah, Ons Jabeur Ingin Jadi Sosok Yang Menginspirasi
Berita Tenis: Tentu Ons Jabeur ingin memenangkan Wimbledon, tetapi pada akhirnya, pesan penuh harapan dan tekad bagi orang-orang Tunisia, Afrika, dan Arab berarti sebanyak itu.
Di sepanjang perhelatan Wimbledon musim 2022, petenis unggulan ketiga merasa bangga bisa menjadi sosok yang menginspirasi bagi orang-orang Tunisia, Afrika, dan Arab. Ia juga berharap pesan penuh harapan dan tekad yang ia sampaikan bisa menggapai banyak individu.
“Saya benar-benar senang bahwa saya mencoba untuk menginspirasi banyak generasi. Saya harap anda mendengarkannya,” seru Jabeur.
Perjalanan petenis berusia 27 tahun ke final Wimbledon berarti ia menjadi petenis putri Tunisia, Afrika, sekaligus Arab pertama yang melenggang ke final Grand Slam di Open Era sehingga menarik banyak perhatian dari orang-orang di wilayah tersebut.
Selama pertandingan melawan Rybakina, petenis berkebangsaan Tunisia bisa mendengar orang-orang di antara penonton yang meneriakkan selamat Idul Adha di antara poin-poin.
Lagu tradisional Tunisia dan sloga-slogan sepak bola telah mengikuti juara Madrid Open musim 2022 ke mana pun selama Wimbedon, sehingga memberi All England Club soundtrack Arab yang unik, hal yang jarang disaksikan di lapangan tenis.
Ketika ia menyelesaikan tugas bersama media, petenis berusia 27 tahun menyapa penggemar yang menyanyikan lagu bahkan dalam kekalahannya.
“Benar-benar mengagumkan untuk melihat banyak penggemar, bukan hanya dari Tunisia, tetapi dari dunia Arab,” tutur Jabeur. “Saya tahu banyak muslim yang memberi ucapan selamat Idul Adha selama saya bermain. Bahkan ketika saya melakukan servis, terasa seperti ‘Selamat Idul Adha’. Benar-benar mengagumkan mendapati mereka.”
“Saya harap mereka tidak benar-benar kecewa, tetapi saya akan berusaha dengan kemampuan terbaik di lain waktu.”
Kekecewaan jauh dari sentimen umum di rumah petenis berkebangsaan Tunisia. Untuk kali pertama, orang-orang menyaksikan petenis putri Arab berkompetisi di final Wimbledon.
Sebelum petenis berusia 27 tahun muncul, hanya ada satu-satunya petenis putri Arab yang berada di peringkat 100 besar dan itu adalah mantan petenis berkebangsaan Tunisia, Selima Sfar yang pernah menghuni peringkat 75 dunia serta telah pensiun dari dunia tenis lebih dari satu dekade yang lalu.
“Terima kasih kau telah memperlihatkan bahwa mimpi bisa menjadi nyata, bahkan hal itu bisa jauh lebih baik daripada yang pernah kita harapkan,” imbuh Sfar yang kini menjadi komentator beIN Sports.
"Terima kasih untuk insppirasi dengan seberapa besar pengaruh panutan sepertimu. Doronganmu, komitmen, dan hasrat tidak tergoyahkan untuk sukses telah menjadi pengalaman berharga bagi saya untuk mengikuti dan menyaksikan.”
“Terima kasih banyak untuk membuat hal yang mustahil menjadi mungkin dan bisa dipercayai, bagi lebih banyak orang dan anak-anak untuk menjalani jalan yang dimaksudkan bagi mereka. Terakhir tapi tidak kalah penting, terima kasih atas pintu yang kau buka untuk semua gambaran besar.”
Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Ons Jabeur
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/menang-atau-kalah-ons-jabeur-ingin-jadi-sosok-yang-menginspirasi
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini