Matteo Berrettini Akui Levelnya Berkembang Meski Kalah Di Wimbledon

Berita Tenis: Matteo Berrettini memilih fokus dengan hal yang lebih besar dan mempercayai permainannya berada di jalur yang tepat setelah kalah di final Wimbledon musim 2021.

Petenis unggulan ketujuh, Berrettini yang kalah empat set dari Novak Djokovic, mengungkapkan, “Hal yang paling penting bagi saya saat ini adalah saya kalah dari petenis terbaik dunia. Di Paris, saya kalah darinya (Djokovic) dan ia memenangkan Grand Slam itu.”

“Di Queen’s Club saya menang, lalu di sini saya kalah lagi darinya. Itu artinya level permainan saya berkembang. Itu artinya senjata dan permainan saya, secara keseluruhan berkembang. Itu jalur yang tepat. Itu hal tepat yang saya lakukan.”

“Itu artinya saya pantas berada di sini. Tetapi kali ini, lagi-lagi Novak adalah petenis yang lebih baik, tetapi saya semakin dekat. Setiap pertandingan yang saya lakoni melawannya membantu saya semakin dekat dengan tujuan yang lebih tinggi.”

Petenis berkebangsaan Italia tiba di Wimbledon musim ini dengan mengantongi 11 kemenangan beruntun setelah menjadi juara di Queen’s Club bulan lalu.

Kini, petenis berusia 25 tahun menjadi petenis putra Italia pertama yang melenggang ke final Grand Slam sejak Adriano Panatta yang memenangkan French Open musim 1976. Semifinalis US Open musim 2019 merasa pengalaman satu bulan terakhir bisa membantunya di masa yang akan datang.

“Saya hanya membutuhkan pertandingan dan pengalaman seperti ini. Tentu, ada rasa amarah dan kekecewaan yang saya rasakan saat ini, itu akan benar-benar membantu untuk turnamen selanjutnya,” tambah Berrettini.

“Saya tidak yakin apakah saya akan melakukannya, tetapi saya tahu saya bisa melakukannya. Jadi, itu yang akan saya lakukan pada pekan-pekan mendatang, pada masa yang akan datang, berusaha mengangkat trofi juara.”

Meskipun petenis unggulan ketujuh merasa sedikit kecewa dengan performanya, ia memuji kemampuan petenis peringkat 1 dunia, Djokovic yang membuat final Wimbledon musim ini tidak mudah bagi dirinya.

“Tentu kini saya merasa kecewa karena saya kalah, karena saya pikir saya tidak memainkan permainan terbaik saya,” aku Berrettini.

“Tetapi saya harus berterima kasih kepada Novak dengan caranya memaksa saya, membuat saya bermain dengan cara seperti itu. Itu mungkin kekuatannya. Itulah mengapa ia salah satu petenis terbaik dunia.”

“Ia melakoni final Grand Slam ke-30 dan saya baru melakoni final pertama saya. ia mengetahui dengan baik bagaimana mengatasi semua perasaan dan emosi yang ia rasakan. Itu sesuatu yang normal baginya. Itulah mengapa saya membutuhkan pertandingan seperti itu.”

Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Matteo Berrettini, Novak Djokovic