Kembali Sebagai Juara US Open, Ini Pandangan Dominic Thiem
Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Austria, Dominic Thiem menyebut US Open sebagai salah satu turnamen favoritnya dan New York sebagai kota favoritnya.
Musim ini, mantan petenis peringkat 3 dunia merasa sama gembiranya ketika tiba di Flushing Meadows, New York.
Setelah melewatkan US Open musim 2021 akibat cedera pergelangan tangan, petenis berkebangsaan Austria akan kembali ke venue Grand Slam tersebut untuk kali pertama.
“Hal itu tidak pernah menua dan saya pikir hal itu tidak akan bertambah tua. Hal itu selalu akan terasa istimewa dan hal itu akan selalu ada, yang membuat saya merasa sangat senang,” ungkap Thiem tentang kemenangan di US Open musim 2020.
“Tetapi pada waktu yang sama, olahraga adalah bisnis yang sangat cepat dan setiap orang merasa berambisi setiap harinya. Saya tidak mendapatkan keuntungan karena menjadi juara.”
Dua musim lalu, mantan petenis peringkat 3 dunia menorehkan sejarah dalam kariernya. Pada final Grand Slam keempat dalam kariernya, ia menumbangkan Alexander Zverev dengan lima set demi mengangkat trofi kemenangan di US Open. Ia juga mengalahkan Daniil Medvedev dengan tiga set langsung di semifinal dan ia merupakan petenis peringkat 3 dunia. Akhir musim tersebut, ia bahkan menundukkan Novak Djokovic dan Rafael Nadal dalam perjalanan menuju partai puncak ATP Finals.
Namun 14 bulan terakhir telah begitu menyulitkan bagi petenis yang telah mengantongi 17 gelar. Juni musim lalu, ia mengalami cedera pergelangan tangan ketika ia berkompetisi di Mallorca, cedera yang membuatnya absen berkompetisi selama sembilan bulan.
Para penggemar terbiasa dengan permainan petenis berkebangsaan Austria yang mendominasi lawan dengan menggunakan permainan baseline penuh fisik, termasuk serangan tanpa henti dengan groundstroke keras. Tetapi pada musim 2022, ia membutuhkan waktu untuk kembali tampil dengan performa terbaik. Meskipun ia sempat memperlihatkan sekilas dari permainan mumpuninya, yakni ketika ia lolos ke semifinal di Gstaad.
Momen tersebut adalah momen yang membutuhkan ketekunan, kualitas yang telah petenis berkebangsaan Austria perlihatkan pada musim-musim sebelumnya. Permainannya di Flushing Meadwos telah membuktikannya. Hal yang diperlukan adalah melihat performanya di New York dua musim lalu.
Beberapa pekan sebelum memenangkan gelar US Open, ia kalah telak dari Filip Krajinovic dengan dua set langsung di Cincinnati. Tetapi ia melupakan kekalahan yang mengecewakan tersebut dan lolos ke final US Open dengan hanya kehilangan satu set saja. Setelah gagal di tiga final Grand Slam sebelumnya, ia mendapatkan peluang lain demi memenangkan gelar prestisius tersebut.
Sempat kehilangan dua set pertama melawan Zverev, petenis berkebangsaan Austria menolak menyerah. Bahkan ketika ia menyia-nyiakan keunggulan 6/4 di babak tiebreak set penentu, ia terus berjuang sampai menjatuhkan diri ke atas lapangan setelah pengembalian backhand petenis berkebangsaan Jerman terlalu melebar.
Hal itu adalah contoh dari hal yang mungkin terjadi jika anda tidak menyerah. Itulah mengapa, meskipun 14 bulan terakhir telah begitu menyulitkan, petenis berkebangsaan Austria terus mendorong diri sendiri untuk tidak sekadar kembali dengan performa terbaik, tetapi bahkan lebih baik.
“Hal yang saya pelajari adalah selalu ada cahaya di ujung Lorong, bahkan ketika anda berpikir hal itu tidak ada, bahkan ketika banyak hal begitu berat, ketika ada begitu banyak rasa sakit, atau ketika tampaknya tidak ada jalan untuk maju," tutur Thiem.
"Saya cukup banyak merasakan perasaan itu, terutama awal mengalami cedera pergelangan tangan. Tetapi entah bagaimana setelah beberapa saat, selalu ada langkah kecil untuk terus maju. Melihat hal-hal kecil yang positif itu sangat penting dan tidak hanya dalam tenis atau olahraga, tetapi juga dalam hidup.”
Artikel Tag: Tenis, US Open, Dominic Thiem
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/kembali-sebagai-juara-us-open-ini-pandangan-dominic-thiem
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini