Kei Nishikori Tak Sabar Untuk Kembali Beraksi

Berita Tenis: Di sepanjang kariernya, Kei Nishikori telah mengantongi 12 gelar turnamen ATP dan ia menjadi petenis Jepang pertama yang lolos ke final Grand Slam (US Open 2014) sejak Zenzo Shimizu pada tahun 1920, sebelum kalah dari Marin Cilic.

Di Grand Slam lain, Nishikori setidaknya melaju sampai perempatfinal.

Di Olimpiade tahun 2016 yang digelar di Rio de Janeiro, Nishikori memenangkan medali perunggu setelah mengalahkan Rafael Nadal. Pada awal Maret 2015, ia mencapai peringkat 4 dunia, yang sampai saat ini menjadi peringkat terbaik dalam kariernya.

Setelah tampil di final Rogers Cup, Toronto, Nishikori mewakili Jepang di Olimpide Rio de Janeiro dan diunggulkan di posisi keempat. Di semifinal, ia kalah dari Andy Murray dan menghadapi Nadal demi memperebutkan medali perunggu yang akhirnya ia menangkan setelah melalui tiga set.

Medali tersebut menjadi medali Olimpiade pertama bagi Jepang setelah 96 tahun yang dipersembahkan dari cabang olahraga tenis. Dalam wawancara baru-baru ini, Nishikori mengenang kembali momen yang paling ia ingat dalam hidupnya.

“Pertandingan demi posisi ketiga melawan Nadal. Tentu dengan medali yang dipertaruhkan. Dan pertandingan melawan Nadal itu tidak bisa dilupakan,” ungkap Nishikori.

Dalam beberapa waktu terakhir, Nishikori berjuang keras mendapatkan kembali kebugarannya sejak ia menjalani operasi kecil pada sikunya setelah US Open musim lalu. Ia sudah tidak sabar untuk kembali dan bertanding lagi.

“Siku saya baik-baik saja, tetapi tubuh saya belum sepenuhnya siap. Saya beristirahat cukup lama dan saya akan memulainya kembali dari nol. Sungguh menyedihkan melewatkan Australian Open, lalu Davis Cup, dan turnamen besar selanjutnya. Semuanya berjalan dengan baik, tetapi saya tidak bisa sepenuhnya prima tepat waktu.”

“Saya yakin saya akan segera kembali, saya harap di Miami bulan ini atau pada musim clay-court.”

Artikel Tag: Tenis, olimpiade, davis cup, Kei Nishikori