Kakak Alexander Zverev Jawab Kritikan Becker Tentang Performa Di Melbourne

Berita Tenis: Petenis peringkat 3 dunia, Alexander Zverev kalah di babak keempat Australian Open musim 2022 dari petenis berkebangsaan Kanada, Denis Shapovalov.

Petenis berkebangsaan Jerman tidak tampak berada dalam level permainan seperti biasanya dan kekalahan tiga set langsung dari Shapovalov memicu kritikan dari salah satu legenda tenis Jerman, Boris Becker. Tetapi dalam wawancara baru-baru ini, Mischa Zverev, kakak petenis peringkat 3 dunia, menjawab kritikan sang legenda.

Becker yang menjadi bagian dari acara analisis pasca pertandingan, menyatakan bahwa ia belum pernah melihat petenis peringkat 3 dunia bermain dengan begitu pasif dalam waktu yang cukup lama.

“Anda bisa kalah dan bermain dengan buruk, tetapi anda selalu bisa mengerahkan upaya dan meninggalkan jiwa anda di lapangan,” ungkap Becker.

Berbicara kepada Tennis Magazin, Mischa membela performa sang adik. Ia menjelaskan bahwa adiknya berada dalam situasi yang cukup stress, tetapi, “dalam dirinya, ia secara terus menerus tetap berjuang”.

Menurut Mischa, petenis peringkat 3 dunia mengatasi situasi emosional yang menyulitkan dengan caranya sendiri. Semua orang mengatasi beban yang ditanggungnya secara berbeda.

“Saya memperlihatkan emosi saya secara berbeda. Itu kesalahpahaman yang muncul. Hanya ketika seseorang terlihat lesu, bukan berarti mereka lesu,” tambah Mischa.

Selain itu, menurut Mischa, juara Olimpiade Tokyo berada di bawah tekanan cukup tinggi untuk beraksi dan tekanan itu dari dalam dirinya. Ia mengakhiri musim 2021 dengan begitu spektakuler, yakni memenangkan gelar ke-19 dalam kariernya dengan mengalahkan Daniil Medvedev di partai puncak ATP Finals, Turin.

Namun tepat setelah pra-musim, ia tidak merasakan hal yang sama ketika bermain di Melbourne. Ia ingin bermain dengan lebih baik dan lebih baik di setiap game, tetapi hal itu hanya menambah beban pada dirinya. Perjuangan secara emosional dan tekanan yang dihadapi menjadi cukup sulit untuk diatasi petenis berusia 24 tahun.

“Ia tidak pernah merasakan perasaan yang sempurna untuk keseluruhan permainannya di Melbourne. Ia selalu merasa ada sesuatu yang hilang. Itu seperti lingkaran kejam yang membuatnya tidak bisa melepaskan dirinya sendiri,” tukas Mischa.

Zverev mengawali musim 2022 dengan menghuni peringkat 3 dunia. Ia melakoni ATP Cup, tetapi Felix Auger Aliassime mengalahkannya di fase grup. Sebelum Australian Open dimulai, ia sesumbar tentang dirinya, Medvedev, dan Novak Djokovic menjadi Tiga Besar yang baru, tetapi ia terpuruk di bawah tekanan dan kalah tiga set langsung dari Shapovalov.

Tersingkir dari Australian Open, Zverev menerima wildcard untuk melakoni turnamen ATP level 250 di Montpellier, tetapi ia kalah dua set langsung dari Alexander Bublik di partai puncak.

Artikel Tag: Tenis, australian open, alexander zverev