Iga Swiatek Perlihatkan Performa Dominan Kontra Aryna Sabalenka Di Roma

Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Polandia, Iga Swiatek berhasil menjejakkan kaki di final kelima secara beruntun usai melakoni semifinal Italian Open di Roma musim 2022.

Petenis peringkat 1 dunia tampil perkasa ketika menghabisi petenis peringkat 8 dunia, Aryna Sabalenka dengan hasil telak 6-2, 6-1 di semifinal Italian Open. Membidik gelar kedelapan dalam kariernya, ia akan berhadapan dengan petenis unggulan kesembilan, Ons Jabeur atau petenis peringkat 23 dunia, Daria Kasatkina di partai puncak.

Dengan kemenangan tersebut, petenis berusia 20 tahun kini memenangkan 40 dari 41 set terakhir yang ia lakoni sekaligus mengantongi kemenangan ke-27 secara beruntun, kemenangan beruntun terpanjang keempat dalam sejarah. Serena Williams memenangkan 27 pertandingan secara beruntun dari WTA finals musim 2014 sampai Madrid musim 2015.

Berkat kemenangan gelar di Doha, Indian Wells, dan Miami, petenis unggulan pertama menjadi petenis putri pertama sejak petenis berkebangsaan Rumania, Simona Halep pada musim 2017 yang melenggang ke empat final turnamen WTA level 1000 dalam satu musim. Ia baru kehilangan 17 game dalam perjalanan menuju final Italian Open. Dalam 25 tahun musim terakhir di Roma, petenis putri yang kehilangan lebih sedikit game adalah Williams (10), Kim Clijsters (13), dan Martina Hingis (15).

“Di turnamen seperti ini ketika kami bermain hari demi hari, kami tidak benar-benar mendapatkan waktu untuk merayakannya,” ungkap Swiatek.

“Tepat setelah kami menyelesaikan pertandingan sebelumnya, kami harus memikirkan tentang pertandingan selanjutnya. Itu cukup berat. Tetapi saya tahu, setelah itu saya akan merasa benar-benar bangga terhadap diri saya sendiri. Yang pasti, saya akan memiliki waktu untuk memikirkan tentang hal yang saya lakukan.”

“Tetapi, ya, maksud saya, saya secara berkala mengejutkan diri saya sendiri bahwa saya bisa melakukan dengan lebih baik dan lebih baik. Saya merasa kini saya bisa mempercayai bahwa langit adalah batasannya. Yang jelas, itu bagian yang menyenangkannya.”

Petenis berkebangsaan Polandia kalah di pertemuan pertama melawan Sabalenka di WTA Finals musim lalu, tetapi ia tidak mengulangi hal yang sama di tiga pertemuan mereka selanjutnya. Ia memetik kemenangan atas petenis unggulan ketiga dalam perjalanan memenangkan dua dari empat gelar yang ia menangkan di musim 2021, yakni di semifinal Doha dan final Stuttgart.

Mengawali semifinal Italian Open pekan ini, petenis unggulan pertama memperlihatkan performa terbaik untuk menyulitkan Sabalenka dari area baseline sebelum merebut keunggulan 3-1 di set pembuka.

Petenis peringkat 1 dunia tetap menargetkan hal besar dan secara konsisten menguji toleransi Sabalenka dalam rally-rally. Pada akhirnya petenis unggulan ketiga melakukan 16 unforced error di set pertama dengan hanya menghasilkan tiga winner. Sementara petenis unggulan pertama menghasilkan lima winner dengan melakukan enam unforced error dalam memenangkan set pertama.

Swiatek semakin tidak terbendung setelah ia menyambar keunggulan 4-0 di set kedua. Pada kedudukan 1-4, Sabalenka meminta jeda untuk alasan medis. Begitu pertandingan dilanjutkan, petenis unggulan pertama mempertahankan servis dan menutup pertandingan dengan mematahkan petenis unggulan ketiga untuk kali keenam di pertandingan tersebut.

Petenis berkebangsaan Polandia menyelesaikan pertandingan dengan menghasilkan 15 winner dan melakukan 15 unforced error, sedangkan Sabalenka hanya menghasilkan lima winner dengan melakukan 31 unforced error.

“Saya merasa cukup senang bahwa saya belajar dari pertandingan-pertandingan sebelumnya,” tutur Swiatek. “Di pertandingan selanjutnya, saya merasa saya seperti membiarkan lawan saya bangkit. Kali ini, saya ingin memberikan tekanan kepada lawan saya dari awal sampai akhir. Saya pikir Aryna berada di bawah tekanan, jadi, itu benar-benar membantu saya dan itu adalah taktik saya.”

Artikel Tag: Tenis, Italian Open, Iga Swiatek, Aryna Sabalenka