Iga Swiatek Difavoritkan Di French Open, Tapi Bisa Dikalahkan

Berita Tenis: Laga tiga set yang tidak terduga artinya ada kemungkinan Iga Swiatek bisa menelan kekalahan di French Open musim 2022, menurut mantan petenis peringkat 1 dunia, Mats Wilander.

Petenis berkebangsaan Polandia akan menjadi petenis unggulan pertama di French Open musim ini dan ia akan berusaha mengklaim gelar Grand Slam kedua dalam kariernya usai mengklaim gelar Grand Slam di Roland Garros, Paris musim 2020. Saat ini, ia mendominasi turnamen WTA dengan memenangkan 28 pertandingan secara beruntun, kemenangan beruntun terpanjang di dunia tenis putri sejak Serena Williams musim 2013. Selain itu, musim ini ia telah memenangkan lima gelar secara beruntun, empat di antaranya merupakan turnamen WTA level 1000.

Perjalanan impresif petenis peringkat 1 dunia memposisikan dirinya sebagai petenis yang difavoritkan untuk memenangkan gelar French Open. Tetapi, Wilander percaya bahwa ada kemungkinan kemenangan beruntunnya berakhir di Paris akibat format Grand Slam tersebut. Berbicara kepada Eurosport, mantan petenis berkebangsaan Swedia percaya bahwa petenis berkebangsaan Polandia akan selalu menjadi petenis paling difavoritkan jika pertandingan dimainkan dengan lima set terbaik, tetapi ketika formatnya tiga set terbaik, ia akan lebih rapuh.

“Jika itu laga lima set terbaik, saya akan mengatakan Iga Swiatek selalu menjadi petenis yang sangat difavoritkan karena level yang akan ia mainkan di sepanjang lima set, ia selalu menjadi yang difavoritkan,” ungkap Wilander.

“Karena itu laga tiga set terbaik, ada banyak petenis putri yang bisa bermain dengan luar biasa selama 45 menit sampai 1 jam dan saat itu, mereka bisa mengalahkan Swiatek dengan 6-3 atau unggul dengan peluang break, lalu tiba-tiba kita membutuhkan sedikit keberuntungan untuk membalikkan keadaan.”

“Ia petenis yang difavoritkan, pastinya. Tetapi lebih sulit untuk difavoritkan secara konsisten dalam tiga set. Iga membutuhkan awal yang meyakinkan di pertandingan, sementara Novak Djokovic tidak membutuhkan awal yang meyakinkan di pertandingan manapun dan setelah 1, 2 jam, ia perlahan akan menjadi petenis yang difavoritkan di pertandingan yang minimal berlangsung selama 3 jam.”

Musim ini, hanya tiga petenis yang bisa menundukkan petenis berkebangsaan Polandia yang sampai saat ini telah memenangkan 35 pertandingan. Petenis tersebut adalah Ashleigh Barty, Danielle Rose Collins, dan Jelena Ostapenko.

Sejak musim 2008 hanya ada tiga kesempatan ketika French Open dimenangkan petenis unggulan pertama. Williams melakukannya sebanyak dua kali pada musim 2013 dan 2015, diikuti dengan Simona Halep musim 2018. Jika Swiatek memenangkan gelar Grand Slam di Roland Garros musim ini, ia akan menjadi petenis putri kesepuluh di Open Era yang memenangkan Grand Slam tersebut lebih dari satu kali.

Artikel Tag: Tenis, French Open, Iga Swiatek