Heather Watson Patah Hati Dengan Pembatalan Wimbledon

Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Inggris, Heather Watson menyatakan bahwa ia merasa patah hati karena tidak bisa berkompetisi di Wimbledon musim ini.

Grand Slam yang digelar di grass-court, Wimbledon dijadwalkan akan digelar pada 29 Juni – 12 Juli, tetapi dibatalkan pada pekan lalu akibat krisis COVID-19.

Watson menembus peringkat 50 besar sebelum pandemi COVID-19 membuat semua turnamen dibatalkan setidaknya sampai pertengahan Juli mendatang.

“Musim grass-court adalah highlight dalam hidup saya,” ungkap petenis berusia 27 tahun, Watson melalui Instagram Live.

“Saya sangat menyukainya dan melakoninya setiap musim, jadi saya merasa patah hati, tetapi saat ini adalah masa yang berat bagi setiap orang dan saya hanya berharap bahwa semua orang bisa melalui ini dengan aman dan secepat mungkin.”

Watson juga mengenang kembali kemenangan gelar Grand Slam satu-satunya dalam kariernya untuk saat ini ketika ia mengklaim gelar Wimbledon nomor ganda campuran musim 2016 bersama petenis berkebangsaan Finlandia, Henri Kontinen.

“Salah satu hari terbaik dalam hidup saya adalah memenangkan Grand Slam nomor ganda bersama Henri dan saat itu untuk kali pertama kami bermain bersama,” tambah Watson.

“Bisa memenangkan gelar di Wimbledon, tidak masalah nomor manapun, anda akan berada dalam sejarah untuk selamanya dan tidak ada seorang pun yang bisa merebutnya dari anda, jadi, saya benar-benar bangga dengan diri saya sendiri dan trofi itu saya menangkan di depan para penonton saya sendiri.”

Bulan lalu Watson mengakhiri puasa gelar selama empat musim setelah ia mengalahkan petenis muda Kanada, Leylah Fernandez di final Acapulco dan ia percaya bahwa kebahagiannya di luar lapangan menjadi salah satu factor utama di balik kesuksesannya.

“Hal itu mengagumkan. Saya berada di tempat yang sangat baik. Saya tahu saya bisa bermain dengan baik. Saya merasa semua hal dalam hidup dan permainan saya bersatu dengan baik,” tukas Watson.

Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Heather watson