Hasil Wimbledon: Novak Djokovic Tembus Gelar Grand Slam Ke-20

Berita Tenis: Novak Djokovic mewujudkan mimpinya bahwa suatu hari nanti ia akan menjadi petenis terbaik dalam sejarah dengan mengklaim gelar Grand Slam ke-20 dalam kariernya.

Petenis peringkat 1 dunia berhasil menyamai pencapaian Roger Federer dan Rafael Nadal yang telah terlebih dulu mengoleksi 20 gelar Grand Slam, dengan kemenangan bersejarah 6-7, 6-4, 6-4, 6-3 di final Wimbledon musim 2021 atas petenis unggulan ketujuh, Matteo Berrettini.

“Pertandingan itu lebih dari pertempuran,” ungkap Djokovic. “Memenangkan Wimbledon selalu menjadi mimpi terbesar saya sebagai anak-anak. Saya tahu seberapa istimewa turnamen ini dan saya tidak ingin meremehkannya.”

“Saya masih anak-anak berusia 7 tahun di Serbia, membentuk trofi Wimbledon dengan material yang saya improvisasi di kamar tidur saya, dan kini saya berdiri di sini dengan enam gelar turnamen itu. Sungguh luar biasa.”

Ketika ditanya apa artinya memenangkan gelar Grand Slam ke-20 dalam kariernya, Djokovic menjawab, “Itu artinya tidak ada satu pun dari kami akan berhenti bermain. Saya harus memberikan tribut terbesar bagi Roger dan Rafa sebagai legenda olahraga ini, dua petenis paling penting dalam karier saya, dan mengapa saya menjadi petenis seperti saya saat ini. Mereka membuat saya menyadari apa yang harus saya tingkatkan secara mental, fisik, dan taktik.”

“Ketika saya pertama kali menembus peringkat 10 besar, selama tiga atau empat musim, saya kalah di sebagian besar pertandingan penting melawan mereka dan sesuatu berganti di akhir musim 2010 dan awal musim 2011. 10 musim terakhir telah menjadi perjalanan yang luar biasa dan hal itu tidak akan berhenti sampai di sini.”

Petenis yang musim ini telah memenangkan gelar Australian Open kesembilan (mengalahkan Daniil Medvedev) dan gelar French Open kedua (mengalahkan Stefanos Tsitsipas), kini akan mengincar untuk menyapu bersih gelar turnamen bergengsi musim ini setelah memenangkan gelar Wimbledon untuk kali keenam.

Hanya empat petenis putra dalam sejarah yang tiba di US Open dengan mengantongi tiga gelar Grand Slam pertama dan dalam beberapa bulan ke depan, petenis berkebangsaan Serbia akan berharap untuk bisa meniru Don Budge (1938) dan Rod Laver (1962 dan 1969) yang memenangkan keempat gelar Grand Slam dalam satu musim.

Di set pertama, petenis unggulan pertama menyia-nyiakan keunggulan 5-2 dan membiarkan Berrettini mengejar bahkan memenangkannya melalui babak tiebreak. Tetapi petenis unggulan pertama menggunakan slice backhand untuk memberikan dampak yang cukup menghancurkan dan memenangkan 34 dari 48 poin yang diperebutkan di area net untuk bangkit di final Grand Slam ke-30 dalam kariernya dan akhirnya mengantongi kemenangan ke-34 dari 37 pertandingan yang ia laknoi musim ini.

Kemenangan bersejarah yang diperjuangkan selama 3 jam 23 menit membuat Djokovic menjadi petenis putra keempat di Open Era yang memenangkan gelar Wimbledon untuk kali ketiga secara beruntun.

“Novak bermain dengan lebih baik daripada saya, karena ia juara sejati,” tukas Berrettini. “Saya harap ini bukan final Grand Slam terakhir saya. Sungguh suatu kehormatan bisa berada di sini dan beberapa pekan terakhir, termasuk di Queen’s Club, telah menjadi petualangan yang luar biasa.”

Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Novak Djokovic, Matteo Berrettini