Guillaume Martin Pertanyakan Aksi Rafael Nadal Ini Di French Open

Berita Tenis: Meskipun mengalami cedera kaki kronis, Rafael Nadal berhasil memenangkan gelar French Open musim 2022 usai membantai Casper Ruud di partai puncak.

Sementara sebagian besar dunia olahraga memberikan selamat kepada petenis yang kini mengantongi 22 gelar Grand Slam, atlet sepeda asal Perancis, Guillaume Martin mengekspresikan ketidaksenangannya atas penerimaan petenis berkebangsaan Spanyol dalam menggunakan suntikan untuk mematikan rasa nyeri selama melakoni turnamen.

Berbicara kepada harian Perancis, L’Equipe, Martin menyatakan bahwa ia merasa malu dengan kenyataan bahwa penggunaan suntikan sepeti itu diizinkan dalam olahraga tertentu dan meminta standarisasi peraturan di seluruh olahraga.

“Hal yang telah Rafael Nadal lakukan adalah hal yang mustahil di dunia sepeda. Jika kami sakit atau cedera, kami tidak berlari, kami tidak berkompetisi, hal itu tampak masuk akal bagi saya,” ungkap Martin.

“Untuk jangka waktu panjang, saya tidak yakin apakah hal itu akan memberikan dampak positif bagi pergelangan kaki Nadal. Obat-obatan dan suntikan tidak hanya memberikan efek pemulihan, tetapi mereka juga pastinya meningkatkan perrforma. Jika atlet sepeda melakukan hal yang sama, bahkan jika hal itu tidak dilarang, semua orang akan menuduhnya melakukan dopping.”

Petenis berkebangsaan Spanyol telah mengatakan bahwa ia akan membicarakan tentang cedera kakinya ketika French Open berakhir. Dalam konferensi pers setelah final, ia mengungkapkan bahwa ia bermain dengan menerima suntikan pada sarafnya untuk menganestesi kakinya dan mengurangi rasa nyeri.

“Saya bisa bermain selama dua pekan ini dalam kondisi yang ekstrim. Saya bermain dengan menerima suntikan pada saraf saya untuk mematikan rasa pada kaki saya dan itulah mengapa saya mampu bermain dalam dua pekan terakhir. Kaki saya mati rasa karena dokter saya bisa menyuntikkan anestesi terhadap saraf saya,” aku Nadal usai lakoni final French Open.

Dalam konferensi pers yang sama, petenis berusia 36 tahun ditanya apakah ia akan menerima lebih banyak suntikan agar bisa bermain di Grand Slam yang digelar di London.

“Tidak. Wimbledon selalu menjadi prioritas,” jawab petenis berkebangsaan Spanyol. “Jika saya mampu bermain dengan anti radang, ya, bermain dengan suntikan anestesi, tidak. Saya tidak ingin menempatkan diri saya sendiri di posisi itu lagi. Hal itu bisa terjadi satu kali, tetapi itu bukan filosofi hidup yang ingin saya ikuti.”

Juara Australian Open musim 2022 belum mengkonfirmasi tentang partisipasinya di Wimbledon.

“Saya akan pergi ke Wimbledon jika tubuh saya siap untuk melakoninya. Itu saja. Wimbledon adalah turnamen yang tidak ingin saya lewatkan. Saya pikir tidak ada seorang pun yang ingin melewatkan Grand Slam itu. Saya mencintai Wimbledon,” tutur Nadal.

Artikel Tag: Tenis, French Open, wimbledon, Rafael Nadal