Gagal Di Final French Open, Stefanos Tsitsipas Optimis Di Grand Slam Lain

Berita Tenis: Stefanos Tsitsipas mengerahkan semua kemampuan ketika melakoni final Grand Slam pertama dalam kariernya di French Open musim 2021 sebelum kalah lima set dari Novak Djokovic.

Petenis berkebangsaan Yunani mengawali final French Open di Lapangan Philippe Chatrier dengan merebut dua set pertama dan sudah begitu dekat untuk memetik kemenangan di final Grand Slam pertama dalam kariernya.

Petenis yang akan menghuni peringkat 4 dunia berkat pencapaian luar biasa tersebut, bersikeras bahwa ia akan kembali dengan sepenuh hati.

“Ya, saya meyakininya, saya bisa bertanding demi gelar seperti ini. Terlepas kekalahan saya kali ini, saya mempercayai permainan saya. Saya sangat yakin bahwa saya bisa mencapai titik itu dalam waktu dekat. Saya sudah begitu dekat kali ini,” ungkap Tsitsipas.

“Terasa sangat menyedihkan, karena itu kesempatan emas. Saya bermain dengan baik. Saya merasa prima. Ya, saya kehilangan peluang emas untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik.”

“Tetapi saya pikir dengan perilaku yang sama dan jika saya tidak menurunkan diri saya sendiri, saya tidak melihat alasan bagi diri saya untuk tidak mengantongi trofi itu suatu hari nanti.”

Di dua set pertama, petenis unggulan kelima mampu mendikte pertandingan, mengikis pengembalian Djokovic yang biasanya mematikan, dan melesatkan serangkaian backhand impresif. Permainan cantik di area net dan antisipasinya berhasil menggagalkan petenis unggulan pertama.

Hal tersebut kombinasi dari semua hal yang bisa membuat petenis berkebangsaan Yunani menjadi pesaing yang patut diperhitungkan di Grand Slam pada masa yang akan datang.

Entah bagaimana, Djokovic berhasil menyusun kekuatan dan menyudutkan juara Monte Carlo Open musim 2021. Usaha petenis berkebangsaan Yunani tentu usaha yang sangat luar biasa, tetapi dengan pengalaman melakoni 29 final Grand Slam, petenis peringkat 1 dunia menemukan jalan untuk memenangkan gelar French Open kedua dalam kariernya.

“Saya tidak tahu. Ia meninggalkan lapangan setelah tertinggal 2-0 (set). Saya tidak tahu apa yang terjadi saat itu, tetapi ia kembali seperti menjadi petenis yang sama sekali berbeda. Saya sama sekali tidak tahu. Ia bermain dengan benar-benar baik. Ia tidak memberi saya ruang,” jelas Tsitsipas.

“Hal itu berbeda. Semuanya tentang ketahanan. Jika anda bisa mempertahankan level anda untuk waktu yang lebih lama, maka tentu hal itu adalah hal yang dibutuhkan di Grand Slam. Saya melakoni dua set dengan apik. Saya bermain dengan benar-benar baik, tetapi tidak cukup baik. Itulah Grand Slam.”

“Saya pikir saya tidak memiliki penyesalan. Saya bisa saja menangis dengan mudah, tetapi saya tidak melihat alasan untuk menangis, karena saya mencoba semua hal. Saya tidak bisa tampil dengan hal yang lebih baik.”

“Itu perjalanan yang menyulitkan. Membutuhkan banyak kerja keras setiap harinya. Saya berharap bisa kembali pada musim depan untuk memperlihatkan performa memukau lainnya.”

Petenis berkebangsaan Yunani hanya memiliki sedikit waktu untuk merayakan pencapaiannya di French Open musim ini karena ia harus segera terbang ke Halle, Jerman untuk mengawali musim grass-court.

“Saya kini menantikan musim grass-court. Saya melihat ada peluang bagi saya di sana. Saya senang bermain di grass-court. Saya belum mendapatkan hasil terbaik dalam beberapa musim lalu, sebelum COVID-19, ketika saya terakhir kali bermain di grass-court. Saya pikir saya juga memiliki permainan untuk bermain apik di grass-court. Saya hanya harus terbuka dan mengadaptasi permainan saya di lapangan hijau itu,” tukas Tsitsipas.

Artikel Tag: Tenis, French Open, Stefanos Tsitsipas, Novak Djokovic