Dominic Thiem Tak Akan Kembali Dengan Kondisi Terbaik Sampai 2023

Berita Tenis: Dominic Thiem yang absen cukup lama dari turnamen ATP akan menjadi situasi menyulitkan baginya ketika ia kembali untuk melakoni pertandingan kompetitif awal musim 2022, menurut Thomas Muster.

Petenis peringkat 9 dunia belum melakoni satu pertandingan pun sejak Mallorca Open pada Juni lalu. Di turnamen tersebut ia mengalami cedera serius pada pergelangan tangan kanan.

Awalnya, petenis berkebangsaan Austria berharap bisa kembali beraksi pada musim 2021, tetapi ia terhalang untuk melakukannya setelah kemunduran terjadi pada proses pemulihan. Oleh karena itu, targetnya adalah sepenuhnya pulih tepat waktu untuk turun pada musim 2022.

Sementara hal yang bisa diharapkan ketika juara US Open musim 2020 kembali beraksi, Muster percaya bahwa ia membutuhkan waktu untuk menemukan kembali ritme permainannya sekali lagi. Mantan petenis yang kini berusia 54 tahun sempat bekerja sama secara singkat dengan petenis peringkat 9 dunia sebagai pelatih. Tetapi kolaborasi mereka tidak menghasilkan kesuksesan dan hanya bertahan selama beberapa pekan pada musim 2020.

“Saya yakin bahwa ia akan kembali pada musim 2023. Musim depan akan sangat menyulitkan baginya. Anda hanya harus melihat peringkat. Jika sistem poin karena COVID-19 ditiadakan, ia akan berada di kisaran peringkat 60,” komentar Muster tentang Thiem dalam wawancara dengan harian Kurir.

“Dan dari titik itu, ia bahkan tidak akan berhasil memasuki semua kompetisi utama. Ia harus terbiasa dengan semua hal lagi, akibat dari cedera yang dialami. Latihan sehari-hari atau latihan pertandingan, semua hal itu harus kembali terlebih dulu.”

Peringatan Muster berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai seorang petenis. Pada musim 1989 di Lipton International Players Championships (kini dikenal sebagai Miami Open), ia mengalami cedera serius setelah seorang supir yang mabuk menabraknya tidak lama setelah laga semifinal. Ligamen pada lutut kanannya cedera cukup parah dan ia tidak melakoni pertandingan lagi selama lima bulan.

“Pemulihan itu tidak bisa dilakukan dalam satu malam. Setelah cedera saya membutuhkan waktu lebih lama, saya bermain dengan rasa sakit di sisa musim dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk kembali ke posisi puncak,” papar Muster.

Secara kebetulan, Thiem adalah petenis terakhir yang Muster lawan di turnamen ATP, tepatnya di Vienna Open musim 2011. Pada musim 2020, petenis peringkat 9 dunia menjadi petenis putra Austria pertama yang memenangkan US Open, tetapi sejak saat itu ia belum bisa memenangkan turnamen lain.

Petenis berusia 28 tahun secara terbuka mengakui bahwa ia kesulitan untuk menemukan motivasi setelah mewujudkan salah satu mimpi masa kanak-kanaknya, satu hal yang bisa dipahami Muster.

“Ia mengorbankan semua hal demi tujuan besar yang terwujud di US Open dan tidak diperkirakan banyak pihak. Di French Open, pencapaiannya juga mungkin mengejutkannya. Tiba-tiba ia mencapai salah satu tujuan dalam kariernya. Lebih dari itu, ekspektasi dari para penggemar meningkat tajam. Hal itu menciptakan tekanan,” tambah Muster.

Thiem saat ini masih melanjutkan rehabilitasi di Austria. Ia belum mengungkapkan detail apapun terkait turnamen yang akan ia lakoni ketika ia kembali berkompetisi. Tetapi, salah satu agensi berita mengabarkan bahwa ia berharap bisa bermain di Mubadala World Tennis Championship pada Desember mendatang.

Artikel Tag: Tenis, US Open, Dominic Thiem