Cori Gauff Ungkap Bagaimana Titik Terendah Jadi Motivasi Menuju Kesukesan
Berita Tenis: Cori Gauff melalui musim yang cukup aneh pada musim 2023 karena ia bertahan melalui titik terendah maupun meraih pencapaian terbesar dalam kariernya sampai saat ini.
Petenis AS mengawali musim 2023 dengan memenangkan gelar di Auckland, tetapi setelah itu, ia mendapatkan sejumlah hasil yang kurang meyakinkan. Puncaknya ketika ia tersingkir sangat awal dari Wimbledon.
Kekalahan di Wimbledon musim 2023 menjadi salah satu kekalahan terburuk bagi petenis AS dan ia menyebutnya sebagai titik terendah dalam kariernya. Hal tersebut masuk akal karena itu adalah hasil terbaru dari serangkaian hasil buruk yang membuat karier sang petenis muda tampak seperti tidak menghasilkan apapun.
Petenis berusia 19 tahun tidak mengetahui bahwa dua bulan setelah itu ia menjadi juara Grand Slam dan titik terendah tersebut mungkin menjadi katalis. Ia pun membicarakan hal tersebut jelang kembali beraksi di Auckland musim 2024.
“Setelah Wimbledon, saya mencapai titik terendah dalam karier saya, kalah di pertandingan itu. Belajar dari kekalahan tersebut membantu saya terus melangkah dan saya pikir, kadang-kadang anda membutuhkan kemunduran seperti itu agar membuat anda melangkah maju. Yang jelas, saat itu saya tidak ingin kalah di babak pertama, tetapi saya pikir hal itu adalah hal yang saya butuhkan,” jelas Gauff.
Kekalahan tersebut pastinya sangat berpengaruh karena beberapa hal berubah dengan cukup cepat setelah itu. Ia memiliki pelatih baru dengan mulai bekerja sama dengan Brad Gilbert. Tetapi secara umum, ia mengubah sudut pandangnya dan hal tersebut bekerja dengan baik.
“Tidak membuat saya terbangun, karena saya merasa saya selalu terbangun, tetapi menyadarkan saya bahwa mungkin anda seharusnya tidak terlalu banyak memberikan tekanan di setiap pertandingan. Kami melakoni banyak pertandingan pada musim 2023 dan saya mengerahkan banyak hal di setiap pertandingan serta terlalu banyak bagi diri saya sendiri secara mental,” tambah Gauff.
“Setelah pertandingan itu, saya berpikir, ayo mundur satu langkah dan menikmati tenis, menikmati kemenangan dan kekalahan, dan saya pikir hal tersebut tampak dalam hasil-hasil saya dan bahkan ketika saya kalah di Montreal dari Jess (Jessica Pegula, jelang US Open), saya tidak merasa kecewa setelah itu.”
Artikel Tag: Tenis, Cori Gauff
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/cori-gauff-ungkap-bagaimana-titik-terendah-jadi-motivasi-menuju-kesukesan
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini