Berita Tenis: Rafael Nadal Tetap Gerakkan Otot-Ototnya

Ligaolahraga - Berita Tenis: Bagi Rafael Nadal, otot bicep adalah petunjuknya, bagian kiri lebih besar daripada bagian kanan, membuat lengan baju Nadal meregang. Ia layaknya seorang pandai besi, berfokus pada satu lengan, jam demi jam, hari demi hari, musim demi musim melakukan sesuatu yang sama atau bahkan lebih.

Servis, forehand, semuanya dilakukan dengan tangan kiri Nadal. Backhand dengan dua tangan juga tidak terlalu berbeda. Ada ketidakseimbangan di antara kedua lengan bagi siapapun yang menghabiskan sepanjang hidupnya menggeluti olahraga ini.

Saat ini Nadal berusia 30 tahun – seorang veteran dengan lebih dari 1000 pertandingan selama 14 tahun terakhir dan juara dari 14 Grand Slam – dan dengan teknik latihan serta diet yang berkembang saat ini, ia tetap muda.

Roger Federer mengalahkan Nadal di final Australian Open Januari lalu di usianya yang menginjak 35 tahun. Dan Nadal, yang bebas dari satu cedera dan mengatakan, “Saya bermain di level yang sangat tinggi.” Itu termasuk kemenangan 6-3, 6-2 atas petenis berkebangsaan Argentina, Guido Pella di BNP Paribas Open.

Para petenis hebat tetap bermain: Nadal, Federer, Novak Djokovic, Andy Murray – ya, hebat, walaupun Murray, petenis unggulan pertama sekaligus petenis peringkat 1 dunia, baru-baru ini dikalahkan oleh Vasek Pospisil.

Tenis adalah hidup mereka dan menjadi pekerjaan mereka. Tenis adalah hal yang mereka lakukan, hal yang Nadal lakukan sampai satu hari ia tidak mampu melakukannya lagi. Mereka adalah kompetitor dan seringkali bepergian ke seluruh penjuru dunia. Mulai dari Desember, Nadal telah berada di Dubai, Australia, Meksiko, dan baru-baru ini di California.

Para penggemar memilih untuk menyemangati petenis yang difavoritkan. Mereka ingin Federer menang, mereka ingin Nadal menang. Ketika hal itu terjadi, para penggemar yang telah membayar tiket pertandingan pun puas setelah mendapatkan apa yang mereka harapkan dan inginkan.

Sulit mengetahui apa yang para petenis inginkan selain fasiliatas yang memadai (Tennis Garden di Indian Wells adalah salah satu yang terbaik), kesehatan yang baik, dan game yang efektif. Mereka sering berpindah-pindah, menghadapi orang yang sama di seberang net atau di ruang media, berusaha untuk mendapatkan lebih banyak topspin.

Sebagian besar petenis yang bermain dengan lebih baik, tidak masalah jika mereka berasal dari Swiss, Serbia, atau Shanghai, bisa berbicara bahasa Inggris dengan mengesankan. Namun, Nadal menggunakan jasa penerjemah dalam beberapa tahun pertamanya. Kini ia menguasainya walaupun dengan aksen Spanyol yang sangat kental, dan terkadang pikiran dan kata-katanya membingungkan orang-orang yang mendengarkan paparannya.

Hal lain yang Nadal pelajari, selain level kemampuannya, adalah ia harus menghadapi berbagai pertanyaan dari para kuli tinta, beberapa pertanyaan yang profesional, terkadang pribadi, bahkan sedikit nyeleneh.

Dengan gerakan dan forehand yang mengagumkan, Nadal memperlihatkan permainan yang luar biasa. Ia sedikit berantakan, pejuang, dan tidak seindah Federer, tetapi tidak diragukan lagi, ia lebih menarik untuk dilihat.

“Di Melbourne, saya melakoni beberapa pertandingan yang luar biasa. Di Acapulco, saya bermain dengan baik. Di Brisbane, saya bermain dengan baik. Di Abu Dhabi, saya bermain dengan hebat. Saya bermain dengan level yang sangat tinggi di empat ajang. Sangat senang dengan cara saya mengawali musim ini. Sekarang, saya masih memiliki kesempatan lain,” tutur Nadal.

Artikel Tag: Tenis, BNP Paribas Open, australian open, Rafael Nadal, Roger Federer, Novak Djokovic, Andy Murray