Berita Tenis: Lima Kisah Di French Open 2016 Yang Perlu Diketahui

Ligaolahraga - Berita Tenis: Grand Slam Tenis musim panas akan dimulai pada 22 Mei, dengan French Open 2016 ada di depan mata. Awalnya akan sedikit canggung di mana untuk pertama kalinya sejak 1999, Roger Federer tidak akan bermain di event ini akibat cedera punggung. Walaupun begitu, terdapat kisah lain menuju Roland Garros. Lima di antaranya yang perlu kau ketahui.

1. Serena Slam

Williams telah bermain hanya dalam empat event di tahun 2016: di Italian Open, di mana ia mengamankan kemenangan turnamen pertamanya sejak sembilan bulan lalu dikalahkan pemain senegaranya, Madison Keys di final. Tahun lalu, flu berat hampir membuatnya keluar dari final Perncis: bermain dengan keadaan sakit, ia memenangkan French Open ketiganya. Akan tetapi, Roland Garros adalah satu-satunya event Grand Slam yang gagal ia menangkan pada tahun back-to-back. Mampukah ia mengatasinya di usia 34 tahun?

2. No Djoke

Novak Djokovic tengah menikmati salah satu dominasi yang kuat dalam sejarah tenis. Sejak tahun 2015, pemain Serbia itu mencatatkan 119-9 pertandingan. Kemenangan French Open akan menambah karir Grand Slam Djokovic, dan kemenangan keempat berturut-turut untuk turnamen besar. tahun lalu, ia mengalahkan juara sembilan kali, Rafael Nadal di perempat final, hanya untuk kalah dari Stan Wawrinka di final. Djokovic, yang tumbuh bermain di clay-court, mendapatkan hasil yang beragam selama pemanasan menuju French Open: underdog, Juru Vesely mengalahkannya di Monte Carlo di pertandingan pembuka, dan ia kalah dari Andy Murray di final Italian Open. Tetapi ia juga mengalahkan Murray di Madrid. Jadi, kenapa tidak dengan Roland Garros?

3. Dandy Andy?

Hampir tiga tahun sejak Andy Murray memenangkan turnamen besar, di Wimbledon 2013. Ia kembali di Italian Open dengan mengalahkan Djokovic di final. Awal Mei, ia dan pelatihnya, mantan pemain peringkat 1 dunia, Amelie Mauresmo, berpisah. Kemitraan dua tahun pun terhenti. Murray adalah pemain pria pertama yang mempekerjakan pelatih wanita. Murray telah memberikan petunjuk untuk reuni dengan Ivan Lendl, yang melatih Murray selama kemenangan dua Grand Slamnya, Wimbledon dan US Open 2012. Tetapi banyak waktu untuk mengatasi drama pelatih tersebut. Tugas terpentingnya sekarang adalah menundukkan gelar untuk nomor pria di benua Eropa.

4. Keys to Success

Setelah mencapai semi final Australian Open tahun lalu, Madison Keys menjadi harapan selanjutnya paska era Serena, ketika waktu itu datang. Ia belum pernah melewati putaran ketiga di Perancis, yang memberikan masalah padanya yang tumbuh di hard-court. Tetapi harapan akan meningkat tahun ini karena Keys membuat kejutan dengan sampai di final Italian Open di mana ia kalah oleh Williams. Di semi final Italia, ia mengalahkan Garbine Muguruza, pemain peringkat 4 dunia.

5. Remember Rafa

Hal yang mustahil mereview French Open tanpa menyebut Rafael Nadal, terlepas dari hasil beragam di turnamen akhir-akhir ini. Juara Grand Slam 14 kali tersebut membidik gelar kesepuluhnya di Roland Garros. Nadal adalah pemain clay-court terhebat. April lalu, Nadal memenangkan turnamen clay-court di Monte Carlo dan Barcelona, mengalahkan nama-nama seperti Murray, Wawrinka, dan Kei Nishikori. Bulan Mei, ia kalah dari Murray di Madrid dan Djokovic di Roma. Djokovic-lah yang mengalahkannya di perempat final French Open tahun lalu. Penggemar tenis menunggu untuk pertandingan ulang.

Artikel Tag: Tenis, French Open, Serena Williams, Novak Djokovic, Andy Murray, Madison Keys, Rafael Nadal, Roger Federer, Italian Open, Madrid Open