Berita Tenis: Elina Svitolina, Sang Penakluk Serena Williams dan Angelique Kerber

Ligaolahraga - Berita Tenis: Petenis asal Ukraina, Elina Svitolina mengaku bahwa ia tidak percaya mampu meraih kemenangan atas Serena Willlams di Olimpiade Rio de Janeiro, yang saat itu masih menduduki peringkat 1 dunia.

Svitolina menyingkirkan petenis yang telah mengantongi 22 gelar Grand Slam itu di babak ketiga Olimpiade Rio, dengan skor 6-4, 6-3 sebelum menyerah di tangan Petra Kvitova. Namun, Svitolina menyatakan bahwa pencapaiannya tidak tenggelam setelah itu.

“Itu bukanlah benar-benar sebuah mimpi, tetapi tantangan besar,” ungkap Svitolina selama acara All Access Hour di ajang Kremlin Cup.

“Mungkin tanpa sadar saya pikir mengalahkan Serena adalah hal yang mustahil. Ketika Serena bertanding dengan level terbaiknya, mustahil untuk bisa mengalahkannya. Saya tidak benar-benar memikirkannya. Tetapi kenyataannya, hal itu terjadi di Olimpiade. Saya bermain dengan sangat baik hari itu, sungguh tidak terduga.”

“Serena pun tidak menduga bahwa saya bisa bermain sebaik itu. Ia sangat terkejut, tetapi tetap memberi saya selamat. Bagi seorang petenis, tentu penting untuk mengalahkan lawan anda, tetapi penting juga untuk bermain dengan baik. Kala itu, saya tidak banyak melakukan kesalahan dan terus menyerang,” lanjutnya.

“Sungguh kehormatan bisa bertanding mewakili negara saya. Sayangnya saya belum bisa menyumbangkan sebuah medali, tetapi saya berusaha untuk tidak kecewa karena mengalahkan Serena adalah salah satu pencapaian besar.”

Svitolina juga mengalahkan petenis peringkat 1 dunia lainnya, Angelique Kerber, di China Open beberapa pekan lalu dengan skor 6-3, 7-5. Terlepas menjadi petenis yang menang atas petenis peringkat 1 dunia, Svitolina menyatakan bahwa ia tidak memiliki tips untuk mengalahkan petenis terbaik di dunia.

“Saya tidak memiliki rahasia apapun. Kami menghadapi pertandingan yang sengit. Saya memenangkan set pertama dengan cukup mudah. Itu adalah pertandingan yang penting bagi saya karena jika saya bermain dengan permainan terbaik saya, level saya tidak akan berbeda jauh dengan Angelique,” tutur Svitolina.

“Kemenangan tersebut bukanlan melawan petenis peringkat 1, tetapi melawan Angelique. Jika ia memberi saya peluang, maka saya bisa mengalahkannya. Ia melewati tahun yang luar biasa dengan memenangkan dua Grand Slam. Di awal tahun, banyak orang yang tidak percaya bahwa ia bisa melakukannya. Tetapi ia berhasil dan menjadi petenis peringkat 1 dunia. Pencapaian yang benar-benar mengagumkan,” tambahnya.

Svitolina juga percaya bahwa permainannya semakin meningkat sejak awal 2016, ketika ia tersingkir di babak kedua Australian Open oleh Naomi Osaka.

“Awal musim saya tidak berjalan dengan baik. Di Australia saya kalah dari Osaka, cukup menyakitkan dan saya pun mengalami cedera. Lalu, saya pun mulai membaik, baik dari segi kesehatan dan permainan. Saya kembali dengan level permainan yang stabil dan hasilnya pun mengikuti. Itu adalah masa transisi saya. “

Artikel Tag: Tenis, Olimpiade Rio, australian open, China Open, Elina svitolina, Serena Williams, Angelique Kerber, Petra Kvitova