Begini Perasaan Stefanos Tsitsipas Usai Tundukkan Rafael Nadal Di Melbourne

Berita Tenis: Stefanos Tsitsipas mengklaim kemenangan paling impresif di sepanjang kariernya sampai saat ini ketika ia menundukkan Rafael Nadal dengan lima set di perempatfinal Australian Open musim 2021.

Namun, jika anda adalah sang bintang tenis Yunani, anda akan merasa lebih lega dari apa pun, setelah di pertandingan sangat sengit sebelumya, ia menjadi pihak yang harus menelan kekalahan pahit.

Di dua Grand Slam musim lalu, petenis peringkat 6 dunia menyia-nyiakan enam peluang match point dan kalah lima set dari petenis berkebangsaan Kroasia, Borna Coric di babak ketiga US Open. Lalu di French Open, ia hampir menyelesaikan perjuangannya setelah tertinggal dua set di semifinal melawan petenis peringkat 1 dunia, Novak Djokovic, hanya untuk menelan kekalahan pahit dengan lima set.

Pada hari Rabu (17/2), semifinalis Australian Open musim 2019 memastikan hal tersebut tidak terjadi untuk kali ketiga. Ia menahan rasa tegang melawan Nadal setelah kehilangan dua set pertama dan akhirnya memenangkan pertandingan tersebut dengan lima set. Ia cukup terkesan dengan dirinya sendiri, atau setidaknya, ia layak untuk mendapatkannya.

“Cara saya bertanding melawan salah satu petenis terbaik dan paling dihormati seperti Rafa adalah sesuatu yang lebih, sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya,” seru Tsitsipas.

Momen setelah menembakkan backhand yang menyentuh garis demi mengkonveri peluang match point ketiganya, bintang tenis Yunani langsung menuju tim yang yang berada di tempat duduk yang diperuntukkan bagi tim pendukung petenis yang berkompetisi.

Juara ATP Finals musim 2019 berpelukan dengan ayah sekaligus pelatihnya, Apostolos Tsitsipas dan anggota tim lainnya, termasuk salah satu pelatih kenamaan, Patrick Mouratoglou. Bintang tenis Yunani benar-benar menikmati momen yang ia deskripsikan sebagai momen epik.

“Hanya dengan berjalan menuju tim saya, memeluk mereka, dan membagikan momen penuh apresiasi dan solidaritas, itu adalah hal yang epik. Itu adalah semua hal yang pernah saya impikan dan saya lega dengan di mana posisi saya saat ini,” ungkap Tsitsipas.

Petenis peringkat 6 dunia kini berada dalam pola pikir yang sangat positif. Di waktu yang sama, ia menyadari bahwa pekerjaannya belum selesai.

“Yang jelas, saya melihat ada cahaya di ujung lorong dan akan ada lebih banyak lagi,” tambah Tsitsipas.

Mengalahkan Nadal setelah kehilangan dua set pertama di Grand Slam dipertimbangkan sebagai salah satu tantangan terbesar di dunia tenis dan petenis berusia 22 tahun menjadi petenis kedua yang meraih pencapaian tersebut.

Melihat gambaran yang lebih besar, petenis peringkat 6 dunia akan mewaspadai dengan baik semua tantangan yang akan menghadangnya. Memenangkan gelar Grand Slam pertama dalam kariernya adalah tujuan utama dan sebelum itu, ia akan berhadapan dengan petenis yang tengah memanas, Daniil Medvedev di semifinal Australian Open musim ini.

Pertandingan di antara kedua petenis muda diprediksi akan berlangsung epik setelah ada banyak hal yang dipertaruhkan oleh keduanya.

Artikel Tag: Tenis, australian open, Stefanos Tsitsipas, Rafael Nadal