Alexander Zverev Merasa Takjub Dengan Pencapaiannya

Liburan Alexander Zverev di Maldive pekan depan akan lebih dinikmati setelah petenis berusia 21 tahun tersebut mengklaim gelar ATP Finals musim ini dengan mengalahkan Novak Djokovic.

Selain itu, petenis berkebangsaan Jerman, Zverev juga mengakhiri musim ini dengan berada di peringkat 4 besar untuk kali kedua secara beruntun.

Zverev yang emosional dan mengakui terpukau dengan trofi ATP Finals yang diklaimnya, mengakui, “Trofi ini berarti banyak, berarti segalanya bagi semua petenis. Anda memiliki begitu banyak peluang untuk memenangkannya. Di sini, anda hanya bertanding melawan petenis terbaik. Bagaimana cara saya bermain di final, bagaimana saya memenangkannya, bagi saya sungguh mengagumkan.”

Sebagai petenis termuda yang menjuarai ATP Finals nomor tunggal sejak Djokovic memenangkannya pada musim 2008, Zverev terjatuh dengan lututnya dalam perayaan di lapangan setelah memastikan diri mengalahkan petenis peringkat 1 dunia sekaligus juara ATP Finals sebanyak lima kali, Djokovic dengan dua set langsung.

“Saya terjatuh dengan lutut saya, jadi lutut saya sedikit sakit. Selain itu, saya sangat senang. Tentunya cukup mengagumkan, memenangkan gelar ini, mengalahkan petenis sekaliber Roger dan Novak secara beruntun di semifinal dan final. Hal itu sangat berarti banyak,” lanjut Zverev.

Pada turnamen kedelapannya sejak bekerja sama dengan Ivan Lendl, Zverev merefleksi pengaruh dari mantan petenis peringkat 1 dunia tersebut.

“Ia pastinya menganalisis pertandingan yang saya lakoni bersamanya beberapa hari lalu dan memberi tahu saya beberapa hal yang harus saya lakukan secara berbeda,” tutur Zverev.

“Di final kali ini, saya lebih agresif. Saya berusaha mengambil bolanya lebih awal. Tetapi ayah saya yang memberikan saya dasarnya. Ayah saya adalah seseorang yang mengajarkan saya tenis. Ayah saya layak mendapatkan pujian di antara semua orang. Saya sangat berterima kasih padanya untuk hal itu. Tentunya, dengan Ivan – pengalaman yang ia dapatkan di atas dan luar lapangan – sungguh mengagumkan. Hal itu membantu saya, seperti pada saat melakoni dua pertandingan terakhir di sini.”

Zverev menyelesaikan musim ini dengan mencatatkan 58 kemenangan (58-19), termasuk memenangkan tiga gelar di Madrid, Munich, dan Washington.

“Roger dan Novak selalu menjadi petenis yang harus dikalahkan di turnamen besar. Tetapi, saya akan melakukan semuanya supaya saya bisa menjadi lebih baik untuk berkompetisi melawan mereka. Saya merasa saya telah melakukannya, tetapi, saya pikir saya masih memiliki banyak hal untuk ditingkatkan. Saya masih sangat muda. Saya harap musim depan, saya bisa bermain dengan lebih baik daripada musim ini, walaupun musim ini telah menjadi musim yang begitu baik,” timpal Zverev.

Artikel Tag: Tenis, ATP Finals, alexander zverev, Novak Djokovic