Olimpiade 2024: AS Salip China Pada Hari Ke-9, Indonesia Pecah Telur

Penulis: Hanif Rusli
Senin 05 Agu 2024, 11:01 WIB
Pebulutangkis Indonesia Gregoria Mariska Tunjung (kanan) berpose dengan An Se Young usai pertandingan mereka di babak semifinal tunggal putri Olimpiade Paris pada Minggu (4/8). (Foto: Xinhua)

Pebulutangkis Indonesia Gregoria Mariska Tunjung (kanan) berpose dengan An Se Young usai pertandingan mereka di babak semifinal tunggal putri Olimpiade Paris pada Minggu (4/8). (Foto: Xinhua)

Ligaolahraga.com -

Pada hari kesembilan Olimpiade 2024 di Paris pada Minggu (4/8), Amerika Serikat memuncaki perolehan medali dengan 19 emas yang sama dengan China, namun mengoleksi lebih banyak medali perak dari China yang berada di posisi kedua.

Indonesia sendiri akhirnya memecahkan telurnya setelah pebulutangkis putri Gregoria Mariska Tunjung dipastikan menyumbangkan medali perunggu setelah dikalahkan unggulan teratas An Se Young dari Korsel di babak semifinal tunggal putri.

Kuartet China yang terdiri dari Xu Jiayu, Qin Haiyang, Sun Jiajun dan Pan Zhanle merebut emas estafet 4x100m gaya ganti putra dalam waktu tiga menit, 27,46 detik, lebih dari setengah detik di depan tim Amerika Serikat yang beranggotakan Ryan Murphy, Nic Fink, Caeleb Dressel, dan Hunter Armstrong.

Hasil ini mematahkan rekor 10 medali emas beruntun yang diraih Amerika Serikat di nomor ini sejak Los Angeles 1984.

"Ini adalah keajaiban bagi saya. Kami membentuk tim yang bagus dan berhasil mendapatkan hasil yang luar biasa," kata Pan, yang merayakan ulang tahunnya yang ke-20 pada hari Minggu, dan juga memenangkan gelar 100 meter gaya bebas putra pada hari Rabu lalu.

Tim AS yang terdiri dari Regan Smith, Lilly King, Gretchen Walsh, dan Torri Huske mencatat waktu tiga menit, 49,63 detik untuk memenangkan gelar estafet 4x100m gaya ganti putri, memecahkan rekor dunia mereka sendiri yang sebelumnya 3:50,40.

Bobby Finke dari Amerika Serikat mencetak rekor dunia baru lainnya di La Defense Arena, saat ia mempertahankan gelar juara 1.500m gaya bebas putra dalam waktu 14 menit, 30,67 detik, mengalahkan rekor sebelumnya 14:31,02 yang dicetak oleh Sun Yang dari China di London 2012.

"Saya merasa cukup baik di nomor 300m. Saya tidak perlu berusaha untuk terus membangun keunggulan saya dari mereka, tetapi mempertahankan posisi saya," kata Finke, 24 tahun. "Dunia semakin cepat, dan itu adalah hal yang sangat sehat untuk olahraga ini. Jika satu negara selalu mendominasi, saya tidak dapat duduk diam dan mengatakan bahwa olahraga ini berkembang."

Sarah Sjoestroem dari Swedia meraih emas keduanya di Paris 2024 dengan meraih kemenangan di final 50 meter gaya bebas putri. "Tidak ada yang lebih baik dari ini. Ini adalah puncak dari karier saya," ujar perenang berusia 30 tahun ini setelah perjalanan Olimpiade kelimanya.

Setelah semua emas renang di Paris 2024 diselesaikan, Amerika Serikat dan Australia masing-masing mengantongi delapan dan tujuh emas, sementara perenang Prancis berusia 22 tahun, Leon Marchand, mengantongi empat emas untuk tuan rumah. Perenang China meraih dua medali emas.

Juga di hari terakhir kompetisi tenis, 23 peraih gelar Grand Slam Novak Djokovic dari Serbia  mengalahkan unggulan kedua Carlos Alcaraz dari Spanyol dengan set langsung 7-6(3), 7-6(2).

"Tiga dari empat Olimpiade, saya kalah di semifinal. Saya memenangkan perunggu di Beijing 2008, yang merupakan Olimpiade pertama saya," kata petenis Serbia berusia 37 tahun itu setelah kemenangannya. "Saya tidak bisa lebih bangga dan lebih bahagia lagi untuk memenangkan medali emas bagi negara saya. Bermain untuk Serbia selalu menjadi prioritas utama saya, sangat menyenangkan."

Pada nomor lari 100 meter putra yang sangat ditunggu-tunggu di Stade de France, Noah Lyles dari Amerika Serikat memenuhi ekspektasi untuk menyegel emas dengan catatan waktu terbaiknya 9,784 detik, memenangkan pertandingan yang sangat ketat dengan hanya terpaut 0,005 detik lebih cepat dari runner-up Kishane Thompson dari Jamaika.

Pemegang rekor dunia dari Ukraina, Yaroslava Mahuchikh, merebut emas di lompat tinggi putri dengan lompatan terbaiknya setinggi 2,00m, sementara lontar martil putra didominasi oleh juara dunia Ethan Katzberg dari Kanada, yang lemparan pertamanya sejauh 84,12m, hanya terpaut 0,68m dari rekor Olimpiade.

Di tempat lain, Fan Zhendong dari China mengalahkan Truls Moregard dari Swedia 4-1 untuk meraih medali emas tenis meja tunggal putra. "Saya kehilangan set pertama, kemudian tertinggal di set kedua dan ketiga. Jika saya tidak mengatasi beberapa poin kunci dengan baik, hasilnya mungkin akan berbeda," kata Fan. "Saya percaya pada diri saya sendiri dan mampu menyesuaikan diri dan menemukan solusi. Saya cukup senang dengan hal itu."

Di cabang olahraga senam, Liu Yang dan Zou Jingyuan dari China meraih hasil 1-2 di nomor gelang-gelang putra, yang merupakan medali emas pertama yang diraih pesenam China di Paris.

Hari ke-10 Olimpiade 2024 pada Senin (5/8) atau akan menjadi hari kompetisi terakhir untuk cabang olahraga senam, bulu tangkis, menembak, kano slalom, bola basket 3x3, dan triathlon.

Artikel Tag: olimpiade

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/olahraga-lain/olimpiade-2024-as-salip-china-pada-hari-ke-9-indonesia-pecah-telur
133  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini