Virus Corona Ancam Kondisi Finansial Pebalap dan Tim MotoGP

Berita MotoGP: Mantan Manajer Repsol Honda, Livio Suppo, menanggapi soal situasi kesehatan dunia akibat virus corona (Covid-19) yang turut mengacaukan kejuaraan MotoGP. Menurutnya, kondisi ini akan berdampak besar bagi para pebalap dan tim.

Kejuaraan MotoGP 2020 yang sejatinya dihelat sejak 6 Maret lalu, hingga kini masih belum bisa terlaksana. Empat balapan pertama, yakni GP Qatar, Thailand, Amerika Serikat, dan Argentina telah dipastikan tak berjalan sesuai jadwal. Namun seri Thailand, Amerika, dan Argentina telah dijadwalkan ulang ke akhir tahun nanti.

Dengan demikian, para pebalap akan mendapatkan tambahan liburan hingga dua bulan ke depan. Hal ini pun turut mendapatkan tanggapan dari Eks Team Principal Repsol Honda, Livio Suppo.

"Dalam kontrak pebalap ada beberapa klausul. Jika kejuaraan tak bisa digelar, sponsor tak wajib memberi bayaran, jadi pebalap juga bisa-bisa berhenti bekerja. Jika pebalap cedera dan tak bisa balapan, mereka dibayar selama satu atau dua seri, dan kemudian berhenti," ujar Suppo dalam wawancaranya bersama Paddock TV seperti dikutip Corsedimoto.

"Contohnya, jika seorang pebalap dapat bayaran 100.000 euro, maka satu bagian terkait dengan performa, sementara satu bagian lain terkait dengan citra. Bagian yang terkait citra bisa dilanjutkan, namun si pebalap tak bisa ambil bagian yang terkait dengan performa," imbuhnya.

Tak hanya bagi pebalap, tim-tim MotoGP juga akan merasakan dampaknya, terutama bagi tim satelit yang bakal lebih menderita, karena finansial mereka hanya bergantung pada sponsor.

Pria asal Italia itu pun yakin CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, akan membantu mereka menemukan alternatif solusi.

"Dorna pasti akan melakukan segalanya demi memberikan kontribusi, terutama kepada tim-tim satelit. Jika tidak, maka ada risiko MotoGP bakal 'mandi darah'," tuturnya.

Artikel Tag: motogp 2020, Virus Corona