Menggila dengan Motor Desmosedici, Francesco Bagnaia Ungkap Jasa Dovizioso

Penulis: Abdi Ardiansyah

Selasa 06 Sep 2022, 23:55 WIB

Berita MotoGP: Francesco Bagnaia mengatakan kuda besi Ducati Desmosedici GP tak akan bisa sehebat sekarang kalau bukan karena kontribusi besar dari Andrea Dovizioso.

Marc Marquez Jelaskan Mengenai Adaptasinya di Ducati

Francesco Bagnaia kembali menegaskan dominasinya di Sirkuit Misano akhir pekan lalu. Setelah MotoGP Belanda, MotoGP Inggris, dan MotoGP Austria, ia sukses memenangi MotoGP San Marino. Itu berarti sang pebalap mengamankan podium utama yang keempat secara beruntun.

Keberhasilan Bagnaia di Misano diraih dengan perjuangan keras. Penggemar MotoGP menyaksikan bagaimana pemuda asal Italia tersebut mengerahkan seluruh kemampuannya guna membendung serangan Maverick Vinales (Aprilia Racing) dan Enea Bastianini (Gresini Racing).

“Saya sangat senang dengan kemenangan ini, start dari posisi kelima. Hari yang sangat berat, karena pada lap pertama saya tidak memiliki grip baik dan itu sangat menyulitkan,” ujar Bagnaia dilansir dari Motorsport.com.

“Jujur, saya agak takut di lap-lap awal, karena saya tak bisa memaksa motor dan merasa Maverick (Vinales) benar-benar menyerang. Satu-satunya yang bisa saya lakukan adalah mengerem dengan keras, sehingga sulit untuk menyalip saya,” ia mengimbuhkan.

“Setelah bahan bakar berkurang, lap demi lap, grip meningkat dan 5-6 putaran terakhir saya lakukan dengan kecepatan luar biasa. Usai 26 lap, ini menunjukkan seberapa besar kami mendorong,” tambahnya.

Selain itu Bagnaia juga mencatatkan rekor baru berkat meraih empat kemenangan berturut-turut di kejuaraan kelas premier. Ia berhasil melampaui prestasi legenda Ducati Casey Stoner, yang merebut P1 tiga kali secara beruntun.

Tetapi Francesco Bagnaia merasa milestone tersebut tidak lepas dari jasa eks rider Ducati, Andrea Dovizioso (RNF Yamaha), yang telah membantu mengembangkan motor Desmosedici ke level seperti saat ini.

Selepas era Stoner, pengembangan diteruskan oleh pria yang kini resmi pensiun dari MotoGP itu. Selama delapan musim, 2013-2020, Dovizioso membuat kuda besi Desmosedici menjadi lebih fleksibel dan mudah dikendarai oleh semua pebalap.

“Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk berterima kasih kepada Dovi, atas apa yang telah dia lakukan, karena motor kami bisa seperti hari ini juga berkat kerja kerasnya,” ungkap Bagnaia.

“Menurut saya, generasi pebalap Italia sangat menjanjikan, terutama yang ada di Ducati. Kami semua masih muda dan lapar untuk tetap berada di depan, Enea, Luca (Marini), Diggia (Fabio Di Giannantonio),” tutupnya.