Marquez Merasa Beruntung Karena Ducati Telat Panas

Berita MotoGP : Belum raih kemenangan dalam paruh kedua musim ini, Marc Marquez akui ia sangat beruntung karena ia menilai Ducati baru mulai bangkit setelah memasuki paruh kedua musim ini.

Inkonsistensi duo Ducati Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso menjadi nilai tambah bagi Marquez untuk memperjauh jarak dengan para rivalnya dan sulit terkejar. 

"Beruntungnya bagi kami, Ducati tampil sangat dominan pada paruh kedua kejuaraan," ungkap Marquez. 

"Kami unggul 67 poin atas Dovizioso, kami harus mengelolanya. Jika mereka memangkas lima poin tiap balapan, tidak masalah, kami akan tetap melaju."

Marquez menilai motor Honda RC213V miliknya memiliki performa yang sangat ciamik, namun didamping itu ia juga meyakini motor Ducati Desmosedici GP18 telah melampaui performa motornya.

"Sulit untuk dimengerti, karena taman tetangga selalu lebih baik dari milik anda. Dan ini sesuatu yang sejak anda tidak mengendarai motornya. Anda tidak pernah tahu," Marquez menambahkan.

"Tapi yang saya lihat di trek, pada paruh awal musim, empat atau lima balapan awal saya punya motor terbaik. Untung saat ini, sepertinya Ducati, namun ini selalu menjadi kompromi antara pebalap dengan tim."

Bukan hanya Marquez saja yang menilai Ducati lebih baik performanya saat ini, rekan satu tim Dani Pedrosa juga merasakan hal yang sama terutama dari segi akselerasi yang dimiliki motor pabrikan Italia tersebut.

"Benar bahwa Ducati, untuk beberapa alasan, memiliki keunggulan ekstra saat ini. Motonya sangat kencang, khususnya di lintasan lurus, jelas menjadi hal penting dibanding tim lainnya," ungkap Pedrosa.

Komentar juga datang dari mantan pebalap Ducati, Valentino Rossi. The Doctor menilai kemajuan Ducati disebabkan oleh penunjukkan Gigi Dall'Igna sebagai General Manager Ducati.

"Ducati melakukan pekerjaan hebat sejak Dall'Igna tiba. Mereka melakukan langkah maju yang seharusnya kami lakukan, saya pikir motor mereka menjadi titik acuan di grid," ungkap Rossi.

Artikel Tag: Marc Marquez, Ducati, MotoGP 2018