Manajer Suzuki Sebut Pandemi Covid-19 Buat MotoGP 2020 Makin Menantang

Berita MotoGP: Manajer Suzuki Ecstar, Davide Brivio, menyebut bahwa MotoGP 2020 yang dilanda oleh pandemi Covid-19 dianggap turut memberikan tantangan besar bagi Suzuki.

Davide Brivio mengungkapkan bahwa tantangan datang ketika timnya berusaha merangsek sebagai tim kelas atas di MotoGP 2020. Namun masalah dari pandemi Covid-19 turut membuat timnya terganggu.

Karantina wilayah yang diterapkan di berbagai negara membuat sebagian besar personel tim Suzuki Ecstar harus melakukan persiapan dari rumah.

"Jadi, setelah tes di Qatar, kami harus tinggal di rumah masing-masing. Akan tetapi insinyur kami tidak pernah berhenti bekerja. Selama karantina wilayah mereka tetap mengadakan rapat, mengembangkan perangat, dan menganalisa data," ujar Manajer Suzuki sebagaimana dilansir dari Autosport.com.

"Jadi, mereka terus bekerja, mereka tidak pernah berhenti bekerja. Kemudian kami mencoba untuk bisa memulai kembali kejuaraannya, mungkin hal terberat pada tahun ini adalah adanya tiga balapan secara berturut-turut," tandasnya.

Hadirnya dua balapan di sirkuit yang sama diakui Davide Brivio memberi kerugian bagi tim Suzuki Ecstar. Pasalnya, keunggulan tim Suzuki Ecstar dalam kecepatan menemukan setelan yang optimal menjadi kurang termaksimalkan.

"Saya pikir ini lebih membantu para kompetitor daripada kami. Kami cukup cepat menemukan setelan di trek baru, tetapi pada balapan kedua pesaing kami bisa memangkas jarak dengan kami."

Suzuki Ecstar mampu mengamankan dua gelar juara dunia pada MotoGP 2020 dari kategori pebalap melalui Joan Mir serta kategori tim. Suzuki sejatinya berpeluang untuk meraih triple crown apabila mampu menjadi juara pada kategori konstruktur alias pabrikan.

Namun, hasil buruk pada balapan terakhir di MotoGP Portugal membuat skuat asal Hamamatsu ini harus merelakan gelar juara pabrikan kepada Ducati.

Artikel Tag: Suzuki, Davide Brivio, motogp 2020, joan mir